PT Pertamina Patra Niaga Bitumen Plant Gresik menanam 2.000 bibit mangrove di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Penanaman ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem serta mendukung upaya mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia memiliki 20-25% hutan mangrove di dunia, yang berperan penting dalam menyerap karbon hingga 3-5 kali lebih efektif dibandingkan hutan tropis.
Kawasan KEE Ujung Pangkah dipilih karena nilai ekologisnya yang tinggi. Mangrove di daerah ini berfungsi sebagai pelindung alami dari abrasi, penyerap karbon, dan habitat bagi fauna langka, seperti lutung hitam dan burung air. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan kelompok Pokmaswas Muara Solo, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gresik, pemerintah desa, dan perwakilan Kementerian Kelautan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberi kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan, khususnya di kawasan pesisir yang rentan kerusakan,” ungkap Operation Head Bitumen Plant Gresik. Program ini juga sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) terkait perubahan iklim, ekosistem laut, dan daratan.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menambahkan, “Kami ingin memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, terutama para nelayan yang bergantung pada kesehatan ekosistem pesisir.” Penanaman mangrove ini diharapkan tidak hanya melestarikan lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif secara sosial dan ekonomi bagi komunitas setempat.