Jazz Traffic On The Move: Menyemarakkan Keberagaman Musik Jazz di Surabaya
Surabaya akan kembali meriah dengan gelaran Jazz Traffic On The Move (JTOM) perdana tahun 2025, yang berlangsung pada Jumat, 9 Mei 2025, di Mal Pakuwon Trade Center (PTC). Acara ini menjadi salah satu rangkaian yang mempersiapkan untuk Jazz Traffic Festival (JTF) yang dijadwalkan pada 27-28 September mendatang.
Fabian Yudhistira, sebagai kurator JTOM, mengungkapkan bahwa konsep tahun ini tetap mempertahankan semangat dari edisi sebelumnya, dengan menghadirkan musisi lokal dari Surabaya dan sekitarnya. “Selain itu, kami juga memberikan kesempatan bagi musisi dari luar Surabaya untuk berpartisipasi. Pertunjukan ini akan menampilkan beragam nuansa jazz dan blues, memberikan ruang bagi eksplorasi genre jazz roots yang kaya,” ucap Fabian kepada Suara Surabaya.
JTOM tidak hanya bertujuan untuk memanaskan acara JTF, tetapi juga untuk memperluas ekosistem musik jazz di Surabaya. Menurut Fabian, dukungan publik terhadap acara ini sangat penting. “Kami berharap Surabaya bisa menjadi lebih dikenal sebagai kota jazz, dengan semakin banyaknya musisi yang tampil dan karya-karya yang dihasilkan,” tambahnya.
Line-up untuk JTOM ini mencakup Raditya Mahendra dengan gaya blues-nya, Pamitra yang mengusung pop-jazz, serta penyanyi muda berbakat Naomi Oliviani. “Ke depannya, kami ingin JTOM menjadi platform bagi para musisi jazz untuk tampil dan mengeksplorasi karya mereka. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk ‘ng-gigs’ dan lebih dikenal,” jelas Fabian.
Melihat antusiasme terhadap musik jazz yang terus berkembang, JTOM diharapkan bisa memberikan peluang lebih besar bagi musisi untuk mempersembahkan karya-karya orisinal mereka. “Kami mendorong para musisi untuk menciptakan karya sendiri dan mempublikasikannya. Tujuan besar kami adalah agar mereka bisa tampil di Jazz Traffic Festival nanti,” ungkapnya.
Acara JTOM akan digelar di atrium lantai G PTC Surabaya, dimulai pukul 19.00 WIB. Tidak hanya akan menjadi ruang bagi musisi untuk tampil, tetapi juga menjadi sarana bagi masyarakat untuk menikmati alunan jazz yang memukau. Keterlibatan publik dalam acara ini sangat diharapkan, demi mendukung pertumbuhan budaya musik di tanah air.
Kehadiran JTOM menjadi langkah konkret dalam menumbuhkan semangat dan kreativitas di kalangan musisi jazz, serta memperkuat posisi Surabaya sebagai pusat musik jazz. Gelaran ini tidak hanya berdampak pada musisi, tetapi juga memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menelusuri kekayaan budaya melalui alunan musik yang menggugah jiwa.
Dengan demikian, JTOM diharapkan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi pemicu pertumbuhan ekosistem musik jazz yang lebih luas di Indonesia. Masyarakat diharapkan dapat hadir dan berpartisipasi, sehingga perkembangan musik jazz di Surabaya menjadi lebih inklusif dan dinamis.