Pohon Energi Pertama di Indonesia Dipasang di Tol Probolinggo-Banyuwangi

oleh -21 Dilihat
Hybrid wind tree pertama ri dipasang di tol probolinggo banyuwangi 1752475553898 169.png

Inovasi Energi Ramah Lingkungan Hadir di Tol Probolinggo-Banyuwangi

Di sepanjang jalur Tol Probolinggo-Banyuwangi, kini hadir sebuah inovasi teknologi yang menarik perhatian: Hybrid Wind Tree, pohon yang tidak hanya berfungsi sebagai daya tarik visual tetapi juga sebagai sumber energi. Dikenal sebagai pohon energi pertama di Indonesia, Hybrid Wind Tree ini dapat menghasilkan listrik dari angin dan sinar matahari, menjadi simbol komitmen negara untuk menuju masa depan yang lebih hijau.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk, melalui anak usahanya di bidang Energi dan Industrial, melakukan pemasangan Hybrid Wind Tree di Kantor PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mendukung pencapaian Green Toll Road, sebuah konsep tol yang ramah lingkungan serta sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Rozi Sparta, Corporate Secretary ADHI, menjelaskan bahwa Hybrid Wind Tree tidak hanya sekadar pembangkit listrik, melainkan juga merupakan simbol masa depan yang lebih hijau. Dengan desain modular dan fleksibel, struktur ini diharapkan dapat diterapkan di berbagai infrastruktur publik, seperti jalan tol, kawasan perkotaan pintar, hingga kompleks pemerintahan seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menambahkan, “Inisiatif ini dibangun untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).”

Hybrid Wind Tree mengintegrasikan teknologi dan biomimikri dalam desainnya, yang terinspirasi dari bentuk dan kekokohan pohon alami. Sistem ini terdiri dari dua komponen utama: Aeroleaf, yaitu turbin angin sumbu vertikal, dan Solar Petal, panel surya berbentuk daun. Dengan kemampuan memanfaatkan energi angin pada kecepatan minimum 2,5 m/s dan intensitas cahaya matahari, pohon ini dapat memproduksi listrik dengan ramah lingkungan.

Konfigurasi yang terpasang di Probolinggo termasuk 30 Aeroleaf berkapasitas maksimum 300 watt dan 30 Solar Petal berkapasitas 82 Wattpeak (Wp), ditambah 5 Solar Petal tambahan masing-masing 200 Wp. Total kapasitas produksi listriknya mencapai 12,4 kilowatt (kW) dalam kondisi optimal. Energi yang dihasilkan akan disimpan dalam sistem baterai berkapasitas 28.800 Ah, yang rencananya akan digunakan untuk kebutuhan operasional penerangan kantor.

Inovasi ini diharapkan tidak hanya menjadi langkah awal dalam transisi energi yang lebih bersih, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Masyarakat di sekitar Probolinggo dan Banyuwangi bisa merasa manfaatnya melalui peningkatan kualitas lingkungan yang lebih baik dan peluang kerja di sektor energi terbarukan.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan isu perubahan iklim, inisiatif seperti Hybrid Wind Tree menjadi semakin relevan. Proyek ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi, tetapi juga menggambarkan aspirasi masyarakat Indonesia untuk hidup di lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Dengan langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan membangun ekosistem energi terbarukan yang lebih kuat. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi hijau dan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *