KCIC Tegaskan Komitmen Keamanan Usai Insiden Pencurian Bantal Kepala Penumpang

oleh -17 Dilihat
Img 20250722 wa01371.jpg

KCIC Tegaskan Keamanan Layanan Whoosh Pasca Insiden Pencurian Bantal Kepala

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna jasa kereta cepat Whoosh, setelah terjadinya insiden pencurian bantal kepala oleh seorang penumpang. Peristiwa ini berlangsung pada Sabtu, 19 Juli 2025, di perjalanan kereta Whoosh G1063 yang berangkat dari Stasiun Halim.

Berdasarkan laporan, kehilangan bantal terjadi dari kursi nomor 8D dan 8F di Kereta 4. Tim KCIC segera melakukan penyelidikan dengan memanfaatkan sistem pengawasan CCTV yang dipasang di seluruh rangkaian kereta dan stasiun. Dalam rekaman tercatat, pelaku dengan sengaja melepas bantal dari kursinya dan memasukkannya ke dalam tas pribadi. CCTV di stasiun juga merekam keberangkatan pelaku dari Gate 1 Stasiun Halim pada pukul 21.00 WIB, dan identitasnya telah terkonfirmasi sebelum pihak kepolisian mengamankannya.

Eva Chairunisa, General Manager Corporate Secretary KCIC, menekankan pentingnya kesadaran publik dalam menjaga fasilitas umum. Dia menjelaskan bahwa seluruh area pelayanan Whoosh dilengkapi dengan 1.846 kamera CCTV yang aktif di titik-titik strategis, mulai dari stasiun, rangkaian kereta, jalur, hingga depo. “Fasilitas ini tidak hanya untuk keamanan penumpang, tetapi juga untuk mencegah tindakan-tindakan merugikan,” ujarnya dalam keterangannya pada Selasa, 22 Juli 2025.

Pencurian bantal kepala, menurut Eva, bukan tindakan sepele. Selain merusak barang milik publik, tindakan ini juga berdampak pada kenyamanan penumpang lainnya serta menambah beban biaya operasional kereta cepat Whoosh. “Setiap kerusakan atau kehilangan fasilitas memerlukan penggantian dan perawatan, yang berarti ada anggaran layanan yang harus dialihkan untuk hal tersebut,” tambahnya.

Insiden ini juga menyoroti isu lebih luas mengenai kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga fasilitas umum. Banyak masyarakat pengguna transportasi umum menganggap fasilitas tersebut sebagai milik pribadi, padahal itu adalah aset bersama yang harus dirawat. Dalam konteks ini, pencurian bantal kepala menjadi simbol dari perlunya edukasi lebih lanjut bagi para penumpang untuk peduli terhadap barang-barang milik publik.

KCIC berkomitmen untuk terus meningkatkan pendidikan bagi penumpang mengenai pentingnya menjaga fasilitas umum. Eva memastikan bahwa pihaknya akan mengambil langkah hukum tegas terhadap pelanggaran serupa di masa depan. Ini menunjukkan bahwa KCIC tidak hanya fokus pada aspek teknis penyediaan layanan, tetapi juga pada menjalin hubungan kebaikan dengan masyarakat sebagai pengguna layanan.

Dampak yang lebih besar dari insiden ini adalah ajakan kepada masyarakat untuk lebih peka dan peduli terhadap lingkungan umum. Ke depannya, KCIC berharap para penumpang bisa bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas yang telah disediakan demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Masyarakat diharapkan tidak hanya sebagai pengguna, tetapi juga sebagai penjaga fasilitas publik demi terwujudnya transportasi yang lebih baik dan efisien.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan insiden serupa tidak terulang kembali, dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga aset bersama untuk kepentingan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *