Polisi Amankan Empat Pelaku Pembobolan Apotek di Surabaya, Kerugian Capai Ratusan Juta
Surabaya, (beritajatim.com) – Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil mengamankan empat pelaku yang terlibat dalam aksi pembobolan apotek dan lokasi lainnya di Surabaya. Dari catatan kepolisian, komplotan ini telah beraksi di enam lokasi, termasuk beberapa apotek, dengan total kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, mengungkapkan bahwa penangkapan pertama dilakukan terhadap BS (38) asal Simokerto pada Senin, 21 April 2025. Penangkapan ini berawal dari informasi yang diperoleh setelah RS (40), warga Sidotopo, diamankan oleh Polsek Kenjeran. “Kami mengembangkan penyelidikan dan menangkap dua pelaku lainnya yang berinisial DO dan RN,” jelas Edy pada Rabu, 23 Juli 2025.
DO dan RN berhasil diamankan di Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat, 27 Juni 2025. Berdasarkan hasil penyelidikan, keempat pelaku memiliki peran masing-masing dalam melakukan aksi pembobolan. DO dan RN berperan sebagai eksekutor yang membobol pintu dan mengambil barang, sedangkan BS berfungsi sebagai pengamat situasi, dan RS menyediakan kendaraan untuk melancarkan aksi mereka.
Meski demikian, satu pelaku lain berinisial RK masih buron. Edy menegaskan, pihak kepolisian akan terus memburu RK serta penadah yang menerima hasil kejahatan dari komplotan tersebut. “Kami akan bekerja sama dengan pihak lain untuk mengungkap jaringan ini,” tegasnya.
Imbas dari aksi kejahatan ini sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama para pemilik usaha. Pembobolan di apotek Kimia Farma di Jalan Dharmahusada dan apotek lainnya menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga dan pelaku usaha. Namun, tindakan cepat dari kepolisian menjadi harapan bagi masyarakat untuk mendapatkan rasa aman kembali.
Kepolisian mencatat, komplotan ini tidak hanya beroperasi di apotek, tetapi juga di berbagai lokasi lainnya, termasuk restoran dan toko. Beberapa lokasi pembobolan yang berhasil diidentifikasi adalah Restoran Kapin di Jalan Pasar Besar, Toko Kampoeng Roti di Jalan Dukuh Kupang, Toko Cycle Corp di Jalan Kutai, serta Apotek Kimia Farma di Karangpilang.
Masyarakat Surabaya kini semakin prihatin dengan maraknya kasus pembobolan yang menimpa usaha kecil dan menengah. Kenaikan angka kejahatan yang merugikan pelaku usaha ini bisa berdampak luas, tidak hanya pada keamanan, tetapi juga daya juang ekonomi lokal. Oleh karena itu, masyarakat berharap ada langkah preventif dari kepolisian, termasuk patroli yang lebih intensif dan sosialisasi mengenai keamanan usaha.
Penegakan hukum yang dilakukan oleh kepolisian ini adalah langkah positif, namun masyarakat juga perlu berperan aktif. Kesadaran dan kepedulian dalam menjaga lingkungan sekitar bisa menjadi benteng pertahanan terhadap kejahatan. “Saya harap setelah penangkapan ini, situasi di lingkungan kita bisa lebih aman,” ungkap Yani, salah satu pemilik apotek yang menjadi korban.
Dengan perkembangan penanganan kasus ini, diharapkan tidak ada lagi aksi pembobolan yang merugikan masyarakat. Pihak kepolisian juga diharapkan untuk lebih menjalin komunikasi dengan warga agar bisa bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman.