Harga Sembako Berfluktuasi di Jatim, Perhatian Masyarakat Diperlukan
Surabaya – Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Jawa Timur mengalami fluktuasi yang signifikan, berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga. Pada 16 Juli 2025, terlihat bahwa harga bawang merah dan daging sapi meningkat, sementara daging ayam kampung dan cabai rawit mengalami penurunan. Situasi ini penting untuk dicermati oleh masyarakat, mengingat adanya pengaruh langsung terhadap anggaran sehari-hari.
Menjelang bulan Ramadan, perubahan harga sembako menjadi perhatian utama. Sebagai contoh, harga cabai rawit merah saat ini berada di angka Rp 59.458 per kilogram, terjadi penurunan sekitar Rp 1.566 atau 2,57 persen. Di sisi lain, barang seperti bawang merah mengalami kenaikan harga sebesar Rp 701 atau 1,77 persen, dengan harga mencapai Rp 40.203 per kilogram.
Update terbaru dari sistem informasi harga bahan pokok (Siskaperbapo) menunjukkan bahwa beberapa komoditas tetap stabil, sedangkan beberapa lainnya berfluktuasi. Berikut adalah daftar harga sembako hari ini:
- Beras Premium: Rp 14.886/kg
- Minyak goreng curah: Rp 18.531/kg
- Daging sapi paha belakang: Rp 119.427/kg
- Bawang putih: Rp 30.867/kg
- Gas elpiji: Rp 19.580
Kenaikan dan penurunan harga ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti permintaan dan penawaran di pasar, kondisi cuaca, serta kebijakan pemerintah terkait impor dan subsidi. Peningkatan permintaan saat momen tertentu, seperti bulan puasa, sering menjadi pemicu kenaikan harga.
Perubahan harga sembako juga tak lepas dari kondisi ekonomi yang lebih luas. Inflasi yang tinggi dan ketidakstabilan ekonomi dapat menyebabkan komoditas dasar menjadi lebih mahal, menambah beban bagi masyarakat yang sudah mengalami kesulitan akibat pandemi. Dalam konteks ini, stabilitas harga sembako sangat diperlukan agar masyarakat tidak terdampak lebih jauh.
Masyarakat diharapkan untuk lebih bijak dalam berbelanja di pasar. Pemilihannya terhadap bahan pokok yang tepat dan strategis bisa membantu mengurangi dampak dari fluktuasi harga ini. Di sisi lain, pemerintah memiliki peran penting dalam mengawasi dinamika pasar dan memberikan kebijakan yang mendukung stabilitas harga.
Masyarakat juga perlu terdorong untuk berpartisipasi dalam penyampaian informasi harga melalui mekanisme yang ada, sehingga data harga bisa lebih transparan dan akurat. Melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan situasi ini bisa diatasi bersama, menjamin ketersediaan bahan pokok yang terjangkau bagi semua kalangan.
Secara keseluruhan, perubahan harga sembako di Jawa Timur mencerminkan dinamika pasar yang kompleks. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga stabilitas dan aksesibilitas sembako menjadi penting bagi kesejahteraan masyarakat luas.