Judul: “Angels With Dirty Faces”: Membongkar Sejarah Sepak Bola Argentina dan Dampaknya bagi Nasionalisme
Buku “Angels With Dirty Faces” karya Jonathan Wilson yang akan terbit pada Desember 2023 menjanjikan eksplorasi mendalam mengenai hubungan antara sepak bola dan identitas nasional Argentina. Edisi terbaru ini tidak hanya membahas prestasi tim nasional yang meraih juara dunia di Qatar pada 2022, tetapi juga menggali dinamika sosial dan politik yang membentuk karakter sepak bola di negara tersebut.
Sepak bola Argentina diakui sebagai salah satu yang terkuat di dunia, melahirkan banyak legenda seperti Alfredo Di Stefano, Diego Maradona, dan Lionel Messi. Melalui pengalaman tinggal di Argentina, Wilson berhasil menangkap kegilaan dan kecintaan masyarakat terhadap olahraga ini. Dia mengelompokkan sejarah sepak bola Argentina dalam lima fase penting, di mana masing-masing periode terjalin erat dengan kondisi politik dan sosial yang ada.
Fase awal sepak bola Argentina berakar dari pengaruh Inggris yang memperkenalkan permainan ini pada akhir abad ke-19. Ironisnya, hubungan tersebut juga membawa konflik saat Argentina berhadap-hadapan dengan Inggris dalam perebutan Pulau Malvinas, yang menambahkan lapisan emosional pada pertandingan antara kedua negara, khususnya dalam Piala Dunia 1986.
Masyarakat tentu masih ingat masa keemasan yang diwarnai gaya bermain indah yang dipelopori Presiden Juan Peron. Namun, di tengah itu semua, sepak bola Argentina mengalami kemunduran menjadi permainan yang lebih keras dan pragmatis. Pelatih César Luis Menotti kembali mengembalikan esensi indah dalam permainan ketika membawa Argentina menjuarai Piala Dunia 1978, diikuti dengan kejayaan Maradona pada 1986. Namun, perjalanan selanjutnya dipenuhi dengan tantangan dan kegagalan yang menunjukkan bahwa talenta saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan.
Wilson, seorang jurnalis sepak bola terkemuka, bersikap kritis terhadap pengaruh politik terhadap perkembangan sepak bola. Buku ini mengungkapkan bagaimana perdebatan di kafe-kafe dan sudut-sudut jalan tentang sepak bola menjadi cerminan dari isu-isu yang lebih luas dalam masyarakat Argentina, termasuk krisis ekonomi dan ketidakpuasan politik yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari warga.
Dalam edisi kedua, Wilson memperluas narasi dengan menyoroti peristiwa penting dalam satu dekade terakhir, termasuk kekacauan final Copa Libertadores 2018 antara River Plate dan Boca Juniors. Ia juga menyoroti revitalisasi tim nasional di bawah kepemimpinan Lionel Scaloni, yang mengantarkan Argentina meraih gelar di Copa América 2019 dan Piala Dunia 2022.
Pandangan Wilson diakui sebagai pencari kebenaran sejarah sepak bola yang kompleks, di mana ia menggambarkan perpaduan antara olahraga, politik, dan ekonomi. Dengan demikian, buku ini lebih dari sekadar catatan sejarah; ia adalah gambaran bagaimana sepak bola membentuk jati diri bangsa Argentina.
Menarik untuk dicatat bahwa “Angels With Dirty Faces” bukan hanya relevan bagi penggemar sepak bola, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia yang menyaksikan bagaimana olahraga dapat menjadi alat untuk membangun kesatuan dan identitas. Dalam konteks lokal, buku ini dapat memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana olahraga dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan politik di tanah air.
Dengan peluncuran buku ini, para penggemar dan pengamat sepak bola di Indonesia diharapkan dapat memahami lebih dalam mengenai dinamika yang terjadi di balik prestasi tim nasional dan interaksi antara budaya olahraga dan nilai-nilai sosial yang ada. “Angels With Dirty Faces” diharapkan menjadi bacaan penting untuk siapa saja yang ingin mengenal lebih dekat esensi sepak bola Argentina dan hubungannya dengan identitas nasional.