Tindakan Humanis Polres Jombang: Hadiah untuk Pengendara Tertib
Jombang – Di perempatan Taman Kebon Rojo Jombang, pada Rabu (23/7/2025) pagi, masyarakat pengguna jalan mendapatkan kejutan positif dari petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jombang. Alih-alih melakukan penindakan, petugas justru membagikan helm dan snack kepada pengendara yang tertib dalam berlalu lintas. Kegiatan ini merupakan bagian dari sosialisasi Operasi Patuh Semeru 2025, yang melibatkan Polri, Jasa Raharja, dan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda).
Dalam kegiatan ini, tidak ada penindakan terhadap pelanggaran. Petugas hanya memberikan imbauan mengenai tujuh sasaran utama operasi, yang meliputi: penggunaan handphone saat berkendara, pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm SNI atau sabuk pengaman, berkendara di bawah pengaruh alkohol, melawan arus, dan melebihi batas kecepatan. Masyarakat pun diharapkan dapat memahami pentingnya aturan tersebut.
Untuk menarik perhatian pengguna jalan, petugas memanfaatkan spanduk berisi pesan keselamatan berlalu lintas. Strategi ini terbukti efektif. Beberapa pengendara yang awalnya merasa cemas tampak beralih ke kebahagiaan saat menerima hadiah. Salah satunya adalah Niswatul Kholifah (54), yang saat itu membonceng anak dan dua cucunya. “Awalnya saya takut saat diminta menepi. Tapi begitu melihat surat-surat lengkap, saya lega karena mendapatkan helm dan snack,” ungkapnya dengan senyum.
Kanit Bin Ops Satlantas Polres Jombang, Iptu Syamsul Arifin, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, bukan untuk menindak. “Ini adalah upaya preemtif. Kami ingin menciptakan kesadaran tanpa harus menunggu sanksi. Dengan memberi hadiah kepada yang tertib, kami harap masyarakat lebih memahami pentingnya keselamatan berlalu lintas,” jelas Syamsul.
Dalam konteks sosial-politik Indonesia, kegiatan ini mencerminkan upaya kepolisian untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat. Dengan pendekatan yang humanis dan persuasif, diharapkan kesadaran berkendara yang aman dapat meningkat. Tindakan ini juga sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan keamanan dan kenyamanan saat berlalu lintas, yang masih menjadi tantangan di berbagai daerah.
Budaya tertib berlalu lintas adalah cita-cita yang perlu diusung bersama. Upaya ini, menurut Syamsul, tidak hanya menghimpun pihak kepolisian tetapi juga melibatkan masyarakat, karena keselamatan di jalan raya adalah tanggung jawab bersama. “Ketika pengendara merasa diperhatikan dan dihargai, mereka cenderung akan mematuhi aturan,” tuturnya.
Pengendara di Jombang dan daerah lainnya diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dengan mematuhi aturan berlalu lintas. Keberadaan sosialisasi seperti ini diharapkan menjadi contoh bagi wilayah lain di Indonesia, mendorong kolaborasi antara kepolisian dan masyarakat demi keselamatan bersama. Dengan cara ini, dapat tercipta budaya disiplin yang bermanfaat bagi generasi mendatang.