Satlantas Polres Pacitan Catat 550 Pelanggaran Lalu Lintas dalam Operasi Patuh Semeru 2025

oleh -20 Dilihat
Operasi patuh semeru pacitan.webp.webp

Pacitan: Tingkat Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat Selama Operasi Patuh Semeru 2025

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pacitan mencatat telah terjadi 550 pelanggaran lalu lintas dalam satu minggu pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025. Dari angka tersebut, 500 pelanggar hanya ditindak dengan teguran, sementara 50 lainnya mendapatkan sanksi tilang. Angka ini menunjukkan tingginya angka pelanggaran yang terjadi di jalan raya, yang perlu menjadi perhatian masyarakat dan pihak terkait.

Kasi Humas Polres Pacitan, Aiptu Thomas Alim Suheny, mengungkapkan bahwa pelanggaran paling dominan dilakukan oleh pengendara sepeda motor. Tiga jenis pelanggaran yang paling sering ditemukan adalah pengendara di bawah umur dengan total 34 kasus. Selain itu, terdapat 3 kasus pelanggaran terkait penggunaan helm yang tidak memenuhi standar SNI dan 5 kasus pengendara yang melawan arus. Pelanggaran lainnya termasuk berboncengan lebih dari dua orang, yang jelas melanggar aturan keselamatan berkendara.

“Selama pelaksanaan operasi, kami belum menemukan pelanggaran yang melibatkan kendaraan barang atau kendaraan khusus,” tegas Aiptu Thomas pada Rabu (23/7/2025). Hal ini memberikan gambaran bahwa masalah pelanggaran lalu lintas memang lebih sering terjadi pada pengendara sepeda motor, yang sering kali melibatkan kalangan muda.

Operasi Patuh Semeru 2025 digelar dari tanggal 14 hingga 27 Juli dengan fokus pada penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas yang dianggap prioritas, seperti penggunaan knalpot brong, pengendara tanpa SIM atau STNK, serta pemakaian helm dan sabuk pengaman. Operasi ini bertujuan tidak hanya untuk menegakkan disiplin berlalu lintas, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keselamatan di jalan raya.

Dalam konteks sosial, tingginya angka pelanggaran ini mencerminkan perlunya pemahaman yang lebih baik tentang etika berlalu lintas di kalangan masyarakat. Terutama generasi muda yang kerap menjadi pelanggar, perlu diadakan edukasi yang lebih intensif. Kesadaran akan keselamatan berlalu lintas perlu ditingkatkan agar tidak ada lagi peristiwa kecelakaan yang disebabkan oleh pelanggaran seperti itu.

Aiptu Thomas menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keselamatan berlalu lintas, “Kami imbau seluruh masyarakat untuk lebih tertib dan patuh terhadap aturan lalu lintas. Semua ini demi keselamatan bersama di jalan raya.” Dukungan masyarakat dalam menjunjung tinggi disiplin berlalu lintas sangat menentukan untuk mencegah kecelakaan dan menciptakan suasana berkendara yang aman.

Melihat kondisi ini, diharapkan pemerintah daerah dan pihak terkait dapat lebih proaktif dalam mengadakan program edukasi dan sosialisasi mengenai keselamatan berkendara. Melalui pendekatan yang lebih persuasif dan informatif, diharapkan masyarakat dapat menyadari pentingnya tata tertib lalu lintas dan rambu-rambu yang ada.

Dengan kesadaran yang lebih bagi setiap pengguna jalan, diharapkan angka pelanggaran lalu lintas bisa berkurang secara signifikan dan menciptakan lingkungan berkendara yang lebih aman bagi semua pihak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *