Pasar Murah Peduli Rakyat di Mojokerto: Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Kebutuhan Pokok
Mojokerto – Ratusan warga tumpah ruah di halaman Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto pada kegiatan Pasar Murah Peduli Rakyat yang digelar untuk memperingati Hari Bhakti Adhyaksa ke-65 dan HUT ke-25 Ikatan Adhyaksa Dharmakarini. Acara ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat terhadap kebutuhan pokok di tengah tantangan ekonomi yang meningkat.
Warga yang hadir tidak hanya berasal dari Kota Mojokerto, melainkan juga dari wilayah sekitar, antusias untuk mendapatkan komoditas penting dengan harga di bawah pasar. Beras, minyak goreng, gula, telur, cabai, dan bawang adalah beberapa bahan makanan yang dijual dengan harga terjangkau dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Kejari berkolaborasi dengan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoukmperindag).
Kepala Kejari Kota Mojokerto, Bobby Ruswin, mengungkapkan bahwa tujuan acara ini lebih dari sekadar peringatan. “Ini adalah wujud kepedulian kita terhadap masyarakat,” jelasnya. Menurut Bobby, peran Kejaksaan tidak hanya terbatas pada penegakan hukum, tetapi juga berusaha memberikan kontribusi nyata dalam membantu masyarakat yang sedang berjuang menghadapi kondisi ekonomi yang sulit.
Dalam Pasar Murah ini, berbagai komoditas disediakan dengan harga subsidi. Minyak goreng dijual dengan harga Rp15.500 per liter, beras SPHP Rp56 ribu untuk 5 kg, gula Rp17.500 per kg, dan berbagai bumbu masak seperti bawang merah dan cabai dengan harga yang sangat bersahabat. Diskoukmperindag memastikan ketersediaan barang untuk mencapai 1 ton beras, 36 liter minyak, dan sejumlah komoditas lainnya.
Lebih menarik, Pasar Murah Peduli Rakyat tidak hanya menjual kebutuhan pokok, tetapi juga produk dari Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, seperti sayur mayur dan jamu tradisional. Produk-produk ini cukup diminati warga karena kualitas dan harga yang bersahabat.
Kepala Diskoukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya, menambahkan bahwa acara ini merupakan bagian dari program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). “Kami telah mengadakan kegiatan serupa dua kali tahun ini, dan hasilnya positif untuk menstabilkan harga di pasaran,” ujarnya. Ia memastikan setiap komoditas dijual dengan harga yang telah dipantau secara ketat untuk menghindari fluktuasi yang merugikan masyarakat.
Kegiatan Pasar Murah ini menciptakan harapan bagi masyarakat dengan membuktikan bahwa kolaborasi antara lembaga pemerintah dan masyarakat dapat memberikan dampak positif. Ani juga menekankan perlunya sinergi antarinstansi yang berkelanjutan, bukan hanya seremonial. “Kami siap untuk terus memperluas kerja sama demi menciptakan ekonomi lokal yang tangguh,” ungkapnya.
Antusiasme warga di acara ini memberikan gambaran positif tentang kepedulian institusi terhadap masyarakat di tengah masa-masa sulit ini. Pasar Murah Peduli Rakyat bukan hanya sekadar transaksi barang, tetapi juga merupakan simbol dari kehadiran negara dalam memperkuat ketahanan sosial di masyarakat. Sebuah langkah nyata yang menunjukkan bahwa saat masyarakat berjuang untuk kebutuhan pokok, ada dukungan konkret dari pemerintah.
Acara ini menjadi bukti bahwa, dalam menghadapi tantangan, kolaborasi dan kepedulian sosial dapat menjadi kunci untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui inisiatif seperti ini, diharapkan daya beli masyarakat semakin terjaga dan stabilitas harga dapat tercapai, menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal yang lebih luas.