TMMD ke-125 Dorong Pembangunan Jembatan di Banyuwangi untuk Akses Antardesa Lebih Cepat

oleh -17 Dilihat
1000362007.jpg

Warga Banyuwangi Sambut Program TMMD ke-125 dengan Antusias

Banyuwangi, Jawa Timur—Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendukung penuh pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125, yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta kesejahteraan masyarakat. Salah satu fokus utama program ini adalah pembangunan jembatan yang menghubungkan tiga desa di dua kecamatan, yaitu Desa Seneporejo Siliragung serta Desa Seneporejo dan Sambirejo di Kecamatan Bangorejo.

Jembatan baru ini menggantikan jembatan gantung yang rusak parah akibat banjir, yang memaksa warga menempuh jalur lebih jauh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menekankan bahwa program TMMD bukan hanya sekadar infrastruktur fisik. “Ini merupakan sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk mempercepat pembangunan desa, sekaligus membangkitkan semangat kebersamaan dan gotong royong,” ungkapnya dalam upacara pembukaan TMMD di Lapangan Desa Seneporejo.

Pelaksanaan TMMD ke-125 berlangsung selama satu bulan, dimulai dari tanggal 23 Juli hingga 21 Agustus 2025. Dukungan dari Pemkab Banyuwangi mencakup berbagai kegiatan fisik dan non-fisik. Di antara kegiatan fisik yang direncanakan adalah pembangunan jembatan, jalan cor beton, saluran irigasi, serta renovasi rumah tidak layak huni. Diharapkan, pembangunan infrastruktur ini dapat memperpendek waktu tempuh antar desa dari 30 menit menjadi hanya lima menit.

“Sinergi ini melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat, mahasiswa, dan karang taruna,” tambah Ipuk. Kegiatan non-fisik dalam program ini mencakup penyuluhan pertanian dan pengolahan sampah, yang diharapkan dapat membantu mengatasi isu-isu sosial seperti stunting.

Danrem 083 Baladika Jaya Malang, Kolonel (Inf) Kohir, juga menegaskan pentingnya gotong royong dalam kesuksesan program ini. Menurutnya, seluruh proses pelaksanaan, baik fisik maupun non-fisik, harus melibatkan semua elemen masyarakat. “TNI harus menjadi pendorong untuk menciptakan kebersamaan,” ujarnya.

Pentingnya program ini tidak hanya terletak pada pembangunan fisik jembatan, tetapi juga pada upaya membangun solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat. Dengan adanya jembatan, diharapkan masyarakat bisa lebih mudah berinteraksi dan mengakses layanan dasar lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan.

Reaksi masyarakat setempat terhadap pembangunan jembatan ini sangat positif. Mereka optimis bahwa akses yang lebih baik akan mendukung perekonomian lokal. “Dengan jembatan baru ini, kami bisa lebih cepat dan mudah beraktivitas sehari-hari,” ujar salah satu warga, menunjukkan harapan akan peningkatan kesejahteraan.

Dengan waktu pengerjaan yang ditargetkan selesai pada pertengahan Agustus, diharapkan bahwa semua rencana dan kegiatan dalam TMMD ke-125 ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Banyuwangi. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendukung setiap langkah yang membawa perubahan positif bagi warga, terutama di wilayah pedesaan yang membutuhkan perhatian lebih.

Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan infrastruktur, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan partisipasi aktif masyarakat dalam membangun daerahnya sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *