Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menggelar konferensi pers terkait ALCo APBN KiTa Regional yang berlangsung hingga 28 Februari 2025, di Surabaya dan melalui platform daring Ms Teams. Konferensi ini mengungkapkan perkembangan signifikan perekonomian dan keuangan daerah.
Pada Triwulan IV tahun 2024, perekonomian Jawa Timur mencatat pertumbuhan 5,03% (tahun ke tahun) dan berkontribusi 25,55% terhadap pertumbuhan nasional. Meski deflasi tercatat sebesar -0,03% pada Februari 2025, industri berbasis hilirisasi tetap menunjukkan kinerja positif dalam sektor manufaktur. Penyaluran kredit untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga meningkat, dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp46,62 triliun untuk 909.119 debitur dan Ultra Mikro (UMi) sebesar Rp1,18 triliun untuk 264.341 debitur.
Dalam hal realisasi belanja negara, hingga Februari 2025, Jawa Timur telah menyerap Rp19,38 triliun, yang setara dengan 15,49% dari pagu belanja negara. Dari total tersebut, belanja Kementerian dan Lembaga mencapai Rp3,6 triliun, sementara Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp15,78 triliun.
Perkembangan ini menunjukkan optimisme dalam upaya pemulihan ekonomi pascapandemi, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
