Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa fokus penanganan banjir saat ini terarah pada kawasan Wonocolo dan Ketintang Baru. Dalam pernyataannya, Eri menyebutkan, “Jika aliran air tidak dipotong, Wonocolo dan Ketintang Baru akan terendam banjir.” Oleh karena itu, langkah strategis yang diperlukan adalah pemotongan aliran air untuk mengatasi genangan di Surabaya Selatan.
Pemkot Surabaya berencana melakukan pelebaran saluran air menuju Bozem Aquatic sebagai solusi untuk mengurangi genangan di Wonocolo. “Aliran air akan dialihkan ke Bozem Aquatic melalui pembangunan long storage atau box culvert,” ungkap Eri. Dengan demikian, jika wilayah Karah bebas dari banjir, dampaknya akan dirasakan hingga Jemur, karena beban saluran Wonorejo akan berkurang.
Tindakan ini penting mengingat Surabaya, sebagai kota besar yang padat penduduk, sering mengalami masalah banjir, yang berdampak pada aktivitas sosial-ekonomi warga. Selain penanganan di Wonocolo dan Ketintang Baru, Pemkot juga berencana mengatasi 39 titik banjir lainnya pada tahun 2025 demi kesejahteraan masyarakat. Langkah konkret ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga Surabaya dan menanggulangi masalah banjir secara efektif.