Okupansi Homestay di Kota Batu Mencapai 70% Selama Libur Sekolah

oleh -15 Dilihat
Ilustrasi kamar hotel 169.jpeg

Okupansi Homestay dan Guest House di Kota Batu Capai 70% Selama Libur Sekolah

Kota Batu, Jawa Timur – Libur sekolah kali ini membawa berkah bagi para pemilik homestay dan guest house di Kota Batu. Rata-rata tingkat okupansi penginapan tersebut mencapai 70%, menandakan tingginya minat wisatawan untuk berlibur ke daerah ini.

Ketua Indonesian Homestay Association (IHSA) Kota Batu, Natalina, mengungkapkan bahwa situasi ini mencerminkan kesibukan yang meningkat, terutama pada akhir pekan. “Selama periode libur ini, okupansi per hari bisa lebih dari 50%, bahkan ada beberapa tempat yang sudah full booking untuk beberapa hari ke depan,” ujar Natalina dalam pernyataannya pada Rabu, 9 Juli 2025.

Tingginya okupansi di Kota Batu tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang mengizinkan aktivitas wisata saat periode liburan. Banyak keluarga memilih berlibur di Kota Batu karena menawarkan penginapan yang terjangkau dan fasilitas yang memadai. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendongkrak sektor pariwisata yang terdampak pandemi.

Dengan lebih dari 1.000 homestay dan guest house di Kota Batu, IHSA mencatat lebih dari 450 di antaranya tergabung sebagai anggota. Natalina menambahkan bahwa pengelola penginapan kini berlomba-lomba untuk menarik perhatian pengunjung. “Kami terus berupaya memaksimalkan okupansi selama satu minggu ke depan, mengingat liburan masih berlanjut,” ungkapnya.

Bagi masyarakat Kota Batu, booming okupansi ini tidak hanya menguntungkan para pengelola homestay, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian lokal. Banyak pedagang kecil dan penyedia layanan lainnya mulai merasakan dampak positif dari meningkatnya jumlah wisatawan. Dengan bertambahnya jumlah pengunjung, sektor ekonomi lokal seperti makanan, kerajinan tangan, dan transportasi juga mulai bergeliat.

Natalina menyatakan bahwa para pengelola homestay terus menjaga kualitas layanan agar wisatawan merasa puas dan berencana untuk kembali. “Kami berharap ketika pengunjung merasa nyaman, mereka akan merekomendasikan tempat kami kepada teman atau keluarga mereka,” tambahnya.

Namun, tidak semua masalah dapat diabaikan. Dengan meningkatnya okupansi, tantangan seperti ketersediaan air bersih, pengelolaan sampah, dan masalah keamanan juga perlu diperhatikan. Masyarakat setempat berharap agar pemerintah setempat menciptakan regulasi yang tepat untuk mengelola pertumbuhan industri pariwisata ini agar tetap berkelanjutan.

Kota Batu, dengan perbukitannya yang hijau dan atraksi wisata yang memikat, memang menjadi pilihan favorit bagi banyak wisatawan, terutama keluarga. Ini menjadi peluang bagi pengelola penginapan untuk memanfaatkan momentumnya. Sebagai daerah yang dikenal dengan keindahan alamnya, Kota Batu menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, sektor pariwisata bisa menjadi motor penggerak ekonomi yang kuat.

Dengan adanya tren positif ini, diharapkan para pengelola homestay dan guest house dapat terus beradaptasi dan berinovasi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan, sembari menjaga kenyamanan dan keselamatan pengunjung serta lingkungan sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *