Pemerintah Kota Surabaya bersinergi dengan TNI dan Polri untuk mencegah aksi perang sarung di kalangan anak-anak selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Kegiatan ini dirangkai dengan sosialisasi yang diadakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) di tingkat Rukun Warga (RW).
Kepala Bakesbangpol Eri Cahyadi menekankan pentingnya meningkatkan toleransi dan rasa kebangsaan di kalangan anak muda untuk menghindari perang sarung, yang sering kali juga melibatkan geng motor. “Kami melakukan sosialisasi di setiap RW untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan keutuhan,” ujarnya.
Meski razia dilakukan secara berkala, konflik ini tetap terjadi. Banyak aksi perang sarung terjadi setelah razia berakhir, yaitu sekitar pukul 04.00 WIB. Hal ini menunjukkan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
Eri menegaskan, “Partisipasi masyarakat sangat penting. Tanpa dukungan mereka, sulit bagi kota ini untuk berkembang dan menciptakan suasana yang harmonis.” Pemberdayaan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban, terutama selama bulan suci, menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik di Surabaya.