Fluktuasi Harga Sembako di Jawa Timur, Daging Ayam Kampung Naik 10%

oleh -12 Dilihat
Kenali perbedaan ayam negeri ayam jantan hingga ayam kampung 1740736799366 169.jpeg

Harga Sembako di Jawa Timur Alami Fluktuasi, Warga Harus Cermat Berbelanja

Surabaya – Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Jawa Timur menunjukkan fluktuasi yang signifikan pada 6 Juli 2025. Kenaikan lebih dari 3% tercatat pada beberapa komoditas penting seperti daging ayam kampung, cabai merah kerinting, dan garam bata. Hal ini tentunya mempengaruhi daya beli masyarakat, yang harus cermat dalam merencanakan pengeluaran harian.

Sembako, yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng, dan berbagai kebutuhan dasar lainnya, menjadi faktor krusial bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi serta rumah tangga. Ketidakstabilan harga ini memerlukan perhatian khusus, mengingat fluktuasi harga memiliki dampak langsung terhadap ekonomi keluarga.

Berdasarkan data dari sistem informasi ketersediaan dan perkembangan harga bahan pokok (Siskaperbapo) di Jawa Timur, harga sembako menunjukkan variasi sebagai berikut:

  • Beras Premium: Rp 14.794/kg
  • Minyak goreng curah: Rp 18.033/kg
  • Daging ayam ras: Rp 30.941/kg
  • Daging ayam kampung: Rp 75.316/kg
  • Cabai merah keriting: Rp 36.333/kg

Dari informasi harga tersebut, terlihat beberapa barang mengalami penurunan, seperti telur ayam kampung yang turun hingga 7,83% dan susu kental manis merk Bendera yang turun 4,45%. Namun, di sisi lain, beberapa komoditas seperti cabe merah keriting mengalami kenaikan hampir 10%.

Perubahan harga tersebut dipengaruhi oleh beragam faktor, di antaranya adalah permintaan dan penawaran yang tidak seimbang. Apabila permintaan meningkat sementara pasokan menurun, harga cenderung naik, dan sebaliknya. Selain itu, faktor eksternal seperti cuaca ekstrem dapat mengganggu produksi pertanian, yang pada gilirannya mempengaruhi pasokan dan harga.

Kebijakan pemerintah juga memainkan peranan penting. Misalnya, perubahan kebijakan impor atau subsidi dapat berdampak langsung terhadap harga sembako. Dalam beberapa kasus, kenaikan biaya produksi akibat harga bahan baku dan upah pekerja juga turut menambah tekanan bagi produsen dalam menentukan harga jual.

Bagi masyarakat, pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi harga sembako akan sangat membantu dalam perencanaan anggaran keluarga. Hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat di daerah perkotaan lebih merasakan dampak fluktuasi harga sembako dibandingkan dengan yang tinggal di daerah pedesaan. Ini memunculkan kekhawatiran di kalangan konsumen yang berpenghasilan tetap, yang harus memperhitungkan kondisi ekonomi makro dan lokal yang berpengaruh pada kesejahteraan mereka.

Belajar dari pengalaman fluktuasi harga sebelumnya, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk saling bekerja sama. Masyarakat diharapkan bisa lebih peka terhadap perubahan harga dan mencari alternatif bahan pokok yang stabil. Regulator perlu mengawal kebijakan yang adaptif agar pasar tetap stabil dan harga sembako dapat terjangkau.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pemantauan harga sembako, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam berbelanja agar tuntutan kebutuhan sehari-hari tetap terpenuhi tanpa membebani anggaran keluarga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *