Permintaan Topi Sekolah Melejit Tiga Kali Lipat di Sidoarjo Menjelang Tahun Ajaran Baru

oleh -11 Dilihat
Perajin kampung topi sidoarjo 1751441487349 169.jpeg

Desa Punggul: Sentra Topi Sekolah Menyambut Tahun Ajaran Baru

Sidoarjo – Menjelang tahun ajaran baru 2025, Desa Punggul di Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, mengalami lonjakan permintaan topi seragam sekolah yang luar biasa. Di kampung yang dikenal sebagai “Kampung Topi” ini, permintaan meningkat hingga tiga kali lipat, memberikan berkah bagi para pengrajin lokal yang merupakan bagian dari usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Yuyun Aini Ulfa, pengelola Master Konveksi, mengungkapkan bahwa saat ini pesanan yang masuk mencapai hampir 90 persen lebih banyak dibanding hari-hari biasa. “Biasanya kami menerima pesanan 200-300 biji, kini bisa mencapai 500-600 biji dalam satu kali pemesanan,” jelasnya, Selasa (2/7/2025). Yuyun juga menambahkan bahwa dalam sebulan, mereka mampu mengirim ribuan unit topi, dasi, dan perlengkapan sekolah lainnya ke berbagai daerah di Indonesia, dari Pulau Jawa hingga Papua.

Para perajin di desa ini telah mempersiapkan diri sejak akhir tahun lalu untuk menghadapi lonjakan permintaan tersebut. Pemasaran melalui platform online juga telah memberikan dampak positif, memudahkan mereka menjangkau pelanggan di seluruh Indonesia. “Sekarang jangkauan kami lebih luas, bisa sampai ke Makassar, Kalimantan, hingga ke pelosok daerah,” lanjut Yuyun.

Sebanyak 30 pekerja terlibat dalam produksi yang mencakup tidak hanya topi, tetapi juga dasi, jilbab, kaos olahraga, hingga kaus kaki. Kepala Desa Punggul, Fatkhur Rohman, mengungkapkan bahwa ada sekitar 120-130 pelaku UMKM yang terlibat dalam sektor produksi atribut sekolah di desa mereka. “Tahun ini, lonjakan permintaan sangat terasa. Kami serius mempersiapkan diri dan belajar dari tahun lalu untuk memastikan semua berjalan lancar,” ujarnya.

Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya memberikan pelajaran berharga bagi para perajin. Banyak di antara mereka yang mulai memproduksi barang-barang kebutuhan sekolah sejak November tahun lalu, agar saat puncak permintaan tiba, mereka hanya perlu fokus pada pengiriman. “Kami sudah menyetok dari awal tahun, jadi tinggal kirim-kirim saja sekarang. Permintaan memang makin stabil dan terus meningkat tiap tahun,” tambah Fatkhur.

Desa Punggul kini semakin kokoh sebagai salah satu sentra produksi atribut sekolah terbesar di Sidoarjo. Inovasi dalam pemasaran digital serta konsistensi kualitas produk menjadi kunci keberhasilan bagi para pelaku UMKM di desa ini. Keberadaan kampung ini tak hanya berkontribusi pada perekonomian lokal tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kreativitas masyarakat dalam menghadapi tantangan di sektor pendidikan.

Kondisi ini menjadi gambaran nyata bagaimana masyarakat lokal tidak hanya beradaptasi, tetapi juga mampu memanfaatkan peluang di tengah tantangan, menjaga kearifan lokal, dan menciptakan lapangan kerja. Keberhasilan Desa Punggul ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi serupa. Dengan dukungan yang tepat, UMKM di seluruh Indonesia dapat tumbuh dan berkembang, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *