Inflasi Jawa Timur Juni 2025 Capai 0,43% Dipicu Kenaikan Harga Cabai dan Beras

oleh -11 Dilihat
Ilustrasi cabai rawit pedagang di pasar legi kota blitar menunjukkan cabai rawit yang dijual 169.jpe

Jawa Timur Alami Inflasi 0,43% pada Juni 2025, Harga Cabai dan Beras Melonjak

Jawa Timur mencatat inflasi sebesar 0,43% pada bulan Juni 2025. Kenaikan ini dipicu oleh lonjakan harga beberapa komoditas utama, yang paling mencolok adalah cabai rawit dan beras. Hal ini menjadi perhatian penting bagi masyarakat, terutama menjelang peringatan Idul Adha yang meningkatkan permintaan barang kebutuhan.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Dr. Ir. Zulkipli, mengungkapkan bahwa inflasi ini berdampak di seluruh kabupaten dan kota yang menjadi lokasi pengamatan Indeks Harga Konsumen (IHK). Menurut Zulkipli, inflasi tahunan untuk semester pertama tahun 2025 tercatat mencapai 1,32%.

Dari 11 kota yang dipantau di wilayah ini, Banyuwangi mencatat inflasi tertinggi pada bulan Juni dengan angka 0,63%, sementara Tulungagung menjadi yang terendah dengan 0,30%. Kenaikan ini sejalan dengan beberapa faktor, seperti berakhirnya masa panen raya dan melonjaknya harga emas di pasar global, yang berkontribusi terhadap peningkatan biaya hidup masyarakat.

Sektor makanan, minuman, dan tembakau merupakan penyumbang utama inflasi dengan angka 1,24%. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan signifikan antara lain cabai rawit yang melonjak 42,05% dibandingkan bulan sebelumnya, beras naik 1,38%, dan bawang merah meningkat sebesar 10,85%. Kenaikan harga ini tentunya akan terasa di kantong masyarakat, khususnya di kalangan mereka yang bergantung pada bahan pangan umum.

Zulkipli juga menambahkan bahwa selain komoditas yang memicu inflasi, terdapat beberapa barang yang berperan menahan inflasi, seperti bawang putih, bensin, dan tarif kereta api. Misalnya, bawang putih tercatat mengalami deflasi sebesar 7,42%, sementara bensin, berkat kebijakan pemerintah, mengalami deflasi 0,36%. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tekanan inflasi di beberapa sektor, terdapat juga upaya untuk menstabilkan harga pada komoditas lain.

Inflasi bukan hanya terjadi di Jawa Timur, namun juga melanda sebagian besar provinsi di Indonesia. Menurut data BPS, 26 dari 38 provinsi mengalami kenaikan harga pada bulan Juni 2025. Dengan angka inflasi yang semakin meningkat, kebutuhan masyarakat akan penyediaan bahan pokok yang stabil semakin mendesak.

Kondisi ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan masyarakat. Masyarakat menantikan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk menanggulangi inflasi yang terus meningkat, agar harga bahan pangan tetap terjangkau dan tidak membebani biaya hidup.

Dengan fenomena inflasi ini, diharapkan semua pihak dapat bersinergi untuk menjaga kestabilan ekonomi, khususnya dalam menjamin ketersediaan dan harga bahan pangan yang layak bagi masyarakat. Para pelaku pasar dan konsumen juga perlu lebih waspada dalam menghadapi fluktuasi harga agar tidak terjebak dalam dampak inflasi yang lebih luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *