Harga Sembako Hari Ini: Cabai Naik, Bawang dan Ayam Turun di Jatim

oleh -10 Dilihat
Harga cabai rawit naik di pasar sidoarjo 1743313766014 169.jpeg

Harga Sembako di Jawa Timur Mengalami Fluktuasi

Surabaya – Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Jawa Timur mengalami fluktuasi, dengan tiga komoditas utama, yaitu cabai keriting dan cabai rawit, menunjukkan kenaikan harga. Kenaikan ini berimplikasi langsung pada anggaran belanja masyarakat menjelang bulan puasa mendatang. Sebaliknya, harga bawang merah dan daging ayam kampung mengalami penurunan yang dapat meringankan beban konsumen.

Pada 30 Juni 2025, berdasarkan data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), cabai merah keriting kini dihargai Rp 32.448 per kilogram, sedangkan cabai rawit merah mencapai Rp 59.012 per kilogram. Kenaikan masing-masing sebesar 4,77 persen dan 2,33 persen sangat memengaruhi daya beli masyarakat, mengingat peran cabai dalam masakan sehari-hari di Indonesia.

Dampak Kenaikan Harga pada Keluarga

Bagi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, harga sembako adalah indikator penting yang memengaruhi pengeluaran bulanan. Kenaikan harga cabai tentu akan menjadi perhatian, sebab cabai adalah bahan yang esensial dalam hampir setiap hidangan. “Kenaikan harga cabai ini jelas sangat terasa. Kami harus lebih cermat dalam merencanakan anggaran belanja,” ungkap Siti, seorang ibu rumah tangga di Sidoarjo.

Harga-harga sembako lainnya, seperti beras premium yang berada di kisaran Rp 14.747 per kilogram dan daging ayam ras di Rp 31.492 per kilogram, masih terjaga, meskipun ada beberapa penurunan seperti bawang merah yang kini dijual Rp 37.955 per kilogram.

Faktor Penyebab Fluktuasi Harga

Fluktuasi harga sembako tidak terlepas dari berbagai faktor, termasuk permintaan dan penawaran, biaya produksi, serta kondisi cuaca. Kenaikan harga cabai seringkali terjadi saat permintaan meningkat, sementara pasokan tidak dapat memenuhi kebutuhan. Kondisi cuaca yang tidak menentu, seperti hujan atau kekeringan, juga dapat mengganggu hasil panen.

Kebijakan pemerintah terkait impor dan subsidi bahan pangan pun berperan penting. Misalnya, jika terdapat pembatasan impor, harga bahan pangan yang bergantung pada bahan impor dapat meningkat. Selain itu, inflasi yang tinggi menjadi faktor pengungkit kenaikan harga sembako di pasaran. Permasalahan dalam distribusi seperti kemacetan atau Pemogokan juga dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman, mengakibatkan harga naik.

Penutup

Fluktuasi harga sembako yang terjadi di Jawa Timur perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Stabilitas harga menjadi kunci untuk menjaga daya beli rakyat. Dengan adanya informasi terkini mengenai perubahan harga, masyarakat dapat lebih siap dan bijak dalam mengelola pengeluaran belanja sehari-hari. Langkah-langkah strategis melalui pengawasan pasar dan kebijakan yang tepat sangat diperlukan untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi tanpa beban berlebih.

Dengan memahami dinamika harga sembako, diharapkan masyarakat dapat menyesuaikan strategi belanja mereka, terutama menjelang masa-masa perayaan yang biasanya meningkatkan permintaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *