Perubahan mendadak pada posisi pelatih Timnas Indonesia menimbulkan reaksi beragam dari publik. Patrick Kluivert yang baru saja ditunjuk menjabat pelatih selama dua tahun, dipandang membawa pendekatan permainan yang berbeda dibandingkan pendahulunya, Shin Tae-yong. Pengamat sepak bola dan wartawan senior M. Nigara menilai, Kluivert sebagai mantan striker Barcelona lebih berfokus pada penguatan lini serang dan pencetakan gol, sementara Shin Tae-yong lebih menitikberatkan pada pertahanan tim.
Nigara berpendapat bahwa pergantian pelatih ini merupakan fenomena yang umum dalam dunia sepak bola, meskipun masyarakat sangat mengapresiasi prestasi yang ditorehkan Shin Tae-yong. “Kluivert memiliki keunggulan karena banyak pemain Belanda memiliki gaya bermain dan komunikasi yang sejalan. Ini akan memperkuat sinergi antara pelatih dan pemain,” ungkap Nigara dalam wawancara dengan Radio Elshinta.
Dia juga menambahkan, meskipun banyak netizen yang merasa kehilangan Shin Tae-yong, optimisme terhadap masa depan tim harus tetap dijaga. “Mari kita tunggu hasilnya. Semoga Kluivert, dengan latar belakangnya sebagai mantan striker, dapat membuat Timnas Indonesia lebih produktif dalam mencetak gol,” tutup Nigara. Transformasi ini diharapkan membawa dampak positif bagi perkembangan sepak bola nasional.
