Pemkot Surabaya Gelar Kampanye Stop Perkawinan Anak dan Kekerasan di Car Free Day

oleh -11 Dilihat
1002375826.jpg

Kampanye Stop Perkawinan Anak dan Kekerasan Terhadap Anak Digelar di Surabaya

Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya, bersama Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), menggelar kampanye yang bertujuan untuk menghentikan praktik perkawinan anak dan kekerasan terhadap anak. Kegiatan ini berlangsung pada Car Free Day di Jalan Darmo, Surabaya, dan mendapat respons positif dari masyarakat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya, Ida Widyawati, menekankan bahwa kampanye ini merupakan langkah nyata dari kolaborasi antara pemerintah kota dan PKK dalam menjaga hak-hak anak. “Kami tidak bisa bekerja sendiri dalam usaha mencegah perkawinan anak dan kekerasan terhadap anak. Ibu-ibu PKK sebagai garda terdepan di masyarakat sangat berperan penting,” ungkapnya setelah kegiatan.

Kegiatan ini melibatkan puluhan kader PKK bersama anak-anak dari berbagai organisasi komunitas, termasuk Forum Anak Surabaya (FAS), Duta Generasi Berencana (Duta GenRe), dan Karang Taruna. Dalam kampanye tersebut, peserta melakukan aksi berjalan kaki dari Halte Jalan Darmo menuju Taman Bungkul, sambil membawa poster yang berisi pesan penolakan terhadap praktik pernikahan dini dan kekerasan. Suara yel-yel mereka menggaungkan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak dari bahaya perkawinan anak.

Dalam konteks sosial, angka perkawinan anak dan kekerasan terhadap anak masih menjadi masalah yang memprihatinkan di Indonesia. Menurut data yang dihimpun oleh berbagai lembaga, banyak anak yang terlanggar hak-haknya dalam mendapatkan pendidikan dan pengasuhan yang baik. Widyawati menambahkan bahwa Pemkot Surabaya telah menjalin kerja sama berupa memorandum of understanding (MoU) dengan Pengadilan Agama Surabaya, yang bertujuan untuk menekan angka perkawinan anak di daerah itu.

“Kami akan terus menggalakkan kampanye ini secara berkelanjutan, tidak hanya pada momen Hari Anak Nasional. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan pengasuhan yang baik,” tegasnya.

Ketua Pokja I TP PKK Kota Surabaya, Rosa Sovana, juga mengajak seluruh kader PKK di wilayahnya untuk lebih aktif dalam mengkampanyekan isu ini. “Kami ingin semua kader PKK turut berpartisipasi dalam menghentikan kekerasan terhadap anak dan perempuan serta pernikahan dini,” kata Rosa dalam kesempatan itu.

Sikap proaktif masyarakat juga sangat diperlukan dalam menghadapi isu ini. Kesadaran akan bahaya perkawinan anak dan dampaknya terhadap masa depan anak-anak harus terus ditumbuhkan. Melalui kolaborasi antara pemerintah, PKK, dan masyarakat, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.

Dengan menekankan pentingnya perlindungan hak anak dan kolaborasi masyarakat, kampanye ini diharapkan tidak hanya menjadi seremonial semata, tetapi juga sebagai gerakan yang membangkitkan kesadaran kolektif untuk bersama-sama menangani masalah yang krusial ini. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan generasi masa depan yang lebih baik, tanpa praktik-praktik yang merugikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *