Gubernur Jatim dan DIY Bahas Sinergi Promosi Pariwisata dan Pelestarian Budaya

oleh -7 Dilihat
37478.jpg

Gubernur Jatim dan DIY Kolaborasi untuk Pengembangan Pariwisata

Surabaya (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak melakukan pertemuan dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Kraton Kilen, Yogyakarta, pada Minggu (27/7). Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dalam mempromosikan pariwisata di kedua daerah.

Khofifah mengungkapkan rasa hormatnya kepada Sri Sultan, yang dinilai sebagai tokoh adat, budaya, dan negarawan. Ia menekankan bahwa pengembangan potensi budaya dan pariwisata di Jawa Timur dan DIY dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan perekonomian lokal.

“Jawa Timur dan DIY memiliki banyak peluang untuk bersinergi dalam aspek budaya, pariwisata, pendidikan, dan ekonomi kreatif. Kolaborasi ini diharapkan bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Khofifah dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya.

Pertemuan antara kedua gubernur berlangsung dengan suasana akrab, meski bersifat tertutup. Khofifah menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Sri Sultan dan menyoroti pentingnya kolaborasi antar daerah dalam menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks.

“Kerja sama antardaerah akan menjadi kunci ketangguhan menghadapi masa depan, termasuk isu perubahan iklim dan transformasi digital. Dengan berkolaborasi, kita bisa saling menguatkan dan berkembang bersama,” lanjutnya.

Di sisi lain, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima dengan baik kunjungan tersebut. Ia menekankan perlunya harmoni dalam pembangunan, yang dapat menjaga keseimbangan sosial dan pelestarian budaya. Sultan menegaskan bahwa modernisasi tidak boleh mengorbankan kekayaan budaya yang ada.

“Kita perlu menyatukan langkah untuk membangun, tidak hanya di wilayah masing-masing, tetapi juga dalam konteks Indonesia yang beragam ini. Pelestarian budaya harus tetap menjadi prioritas,” kata Sri Sultan.

Dalam konteks sosial dan ekonomi yang ada saat ini, sinergi antara Jawa Timur dan Yogyakarta diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pariwisata yang lebih berkualitas. Sektor pariwisata, yang menjadi salah satu andalan pendapatan daerah, sangat bergantung pada kolaborasi yang solid antar pemerintah daerah dan masyarakat.

Dengan gerakan ini, masyarakat di kedua daerah diharapkan bisa merasakan dampak positif, mulai dari peningkatan lapangan kerja hingga pengembangan produk lokal yang mampu bersaing di tingkat nasional. Usaha bersama dalam mempromosikan kearifan lokal dan budaya diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kolaborasi ini bukan hanya soal ekonomi, namun juga tentang menciptakan ekosistem yang mendukung pelestarian nilai-nilai budaya dan tradisi yang telah diwariskan. Dengan adanya dialog dan kerja sama yang baik antara dua provinsi ini, masyarakat diharapkan dapat lebih terlibat aktif dalam menjaga dan mempromosikan budaya serta pariwisata lokal.

Akhirnya, semoga kerjasama ini tidak hanya menjadi sebuah pertemuan formal, tetapi juga menjadi awal dari suatu gerakan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan kedua provinsi. Ketika daerah bersatu, kekuatan lokal akan semakin kokoh dan mampu memberikan dampak yang signifikan bagi masa depan bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *