Antrean BBM di Jember Mulai Terurai Setelah Penutupan Jalur Gumitir
Antrean pembelian bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jember, pada Rabu (30/7/2025), menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Setelah enam hari penutupan Jalur Gumitir, antrean kendaraan kini relatif lebih singkat, dengan mobil antre sejauh 15 meter dan sepeda motor sekitar 25 meter, serta masyarakat mengantre dengan tertib.
Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, menjelaskan bahwa Pertamina terus berupaya memenuhi kebutuhan BBM di daerah yang terdampak. “Segala skenario di lapangan telah diterapkan, dan Alhamdulillah, antrean mulai terurai. SPBU beroperasi secara maksimal berkat alih suplai yang kami lakukan,” ungkap Ahad.
Penutupan Jalur Gumitir berdampak besar pada distribusi BBM, karena mengubah rute kendaraan, termasuk mobil tangki Pertamina. Rute baru dari Banyuwangi menuju Jember kini memakan waktu 11 jam, meningkat drastis dibanding sebelumnya yang hanya 4 jam. Hal ini memicu panic buying di kalangan masyarakat, meskipun pasokan BBM sebenarnya tetap aman.
Kondisi ini menjadi sorotan tajam di masyarakat, mengingat dalam beberapa hari pertama setelah penutupan jalur, antrean BBM mencapai panjang 2 kilometer. Pertamina telah berupaya memitigasi dampak tersebut dengan mengalihkan pasokan dari berbagai lokasi, termasuk dari Surabaya, Malang, hingga area lintas region seperti Semarang dan Boyolali.
Situasi panic buying ini juga menimbulkan keresahan di kalangan konsumen. Rizki (21), seorang warga Jember, menyampaikan bahwa antrean panjang disebabkan oleh penutupan jalur dan tindakan panic buying yang tidak terkendali. “Kami melihat ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini, mungkin perlu ada tindakan tegas terhadap oknum yang mencari keuntungan dalam kondisi sulit seperti ini,” ujarnya.
Ahad menghimbau masyarakat untuk tidak terbawa panik dan membeli BBM sesuai kebutuhan. “Kami memastikan stok BBM aman dan mencukupi untuk distribusi di Jember dan sekitarnya. Mari kita hindari panic buying,” tegasnya.
Permasalahan yang muncul bukan hanya berdampak pada pasokan BBM, tetapi juga mencerminkan kondisi sosial yang rentan terhadap rumor dan ketidakpastian. Masyarakat diajak untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh kabar yang belum tentu benar.
Dengan normalisasi distribusi yang tengah berlangsung, diharapkan situasi antrean dapat segera pulih sepenuhnya. Pertamina juga menyediakan layanan informasi melalui Pertamina Call Center di nomor 135, guna menjawab pertanyaan masyarakat seputar produk dan layanan yang tersedia.
Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat dalam situasi krisis, serta pentingnya komunikasi yang transparan dari pihak terkait untuk mengurangi kebingungan dan kepanikan publik. Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan pasokan BBM dapat kembali stabil dan aktifitas masyarakat tidak terganggu lebih lanjut.