Festival Sego Muduk dan Batik Carnival 2025 Meriahkan Lamongan

oleh -9 Dilihat
Festival sego muduk dan sendangagung batik carnival 2025 1753938921611 169.jpeg

Festival Sego Muduk dan Sendangagung Batik Carnival 2025: Merayakan Potensi Lokal di Lamongan

Lamongan – Festival Sego Muduk dan Sendangagung Batik Carnival 2025, yang diselenggarakan pada Rabu malam (30/7/2025), membawa kebanggaan bagi masyarakat lokal. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana untuk menggali dan memperkenalkan potensi kreatif yang dimiliki oleh Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, kepada publik lebih luas.

Kepala Desa Sendangagung, Panut Supodo, menegaskan pentingnya festival ini dalam mengangkat potensi desa. “Festival ini memang digelar setiap tahun untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan kuliner Sendangagung,” ujarnya. Ia berharap, melalui acara ini, desa mampu memberikan kontribusi positif terhadap visi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan dalam mewujudkan kejayaan yang berkelanjutan.

Sebagai bagian dari perayaan, panitia menyediakan seribu porsi sego muduk gratis, merupakan hasil olahan masyarakat setempat. Hal ini, menurut Panut, bertujuan untuk menjaga keaslian rasa dan racikan rempah-rempah yang menjadi ciri khas kuliner daerah. “Kami ingin masyarakat merasakan kelezatan dan keaslian Sego Muduk Sendangagung,” tambahnya.

Festival yang digelar di Watungkal Edupark Sendangagung juga menampilkan kirab 44 maskot batik yang telah dipersiapkan dengan megah oleh warga setempat. Desa ini dikenal sebagai pengrajin batik, dengan berbagai motif khas seperti Bandeng Lele, Singomengkok, dan Sekar Jagat. Ajang ini tidak hanya menyoroti kecantikan batik, tetapi juga memperkuat identitas budaya lokal.

Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, yang meresmikan acara tersebut, mengatakan bahwa festival ini adalah bagian dari komitmen Pemkab untuk mendukung pengembangan potensi lokal melalui sektor kreatif. Dia menambahkan bahwa Lamongan memiliki beragam warisan budaya yang sangat kaya dan unik.

“Masyarakat Desa Sendangagung berhasil menunjukkan bahwa pengelolaan potensi lokal dapat menghasilkan kekayaan budaya yang menonjol,” tegas Dirham. Menurutnya, festival ini bukan hanya tentang mempromosikan budaya, tetapi juga dapat mendorong perkembangan ekonomi lokal, terutama dalam sektor kuliner dan batik. Dia berharap upaya tersebut dapat membantu meningkatkan jangkauan pasar bagi para pengrajin batik setempat.

Bagi warga Desa Sendangagung, festival ini adalah momen penting untuk bersatu dan merayakan kreatifitas mereka. “Kami merasa bangga bisa menunjukkan hasil karya kami kepada ribuan orang,” kata seorang pengrajin batik. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan rasa persatuan dan kebersamaan di antara masyarakat, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk melestarikan budaya mereka.

Secara keseluruhan, Festival Sego Muduk dan Sendangagung Batik Carnival 2025 tidak hanya sekadar acara tradisional, tetapi juga langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat dan mengangkat perekonomian lokal. Diharapkan, ke depan acara ini dapat menjadi lebih besar dan menarik lebih banyak perhatian, baik dari lokal maupun wisatawan luar daerah.

Melalui acara ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat lebih mencintai dan menghargai warisan budaya serta kearifan lokal yang ada di setiap daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *