Warga Binaan LP Tulungagung Produksi Celemek untuk Program Makan Bergizi Gratis

oleh -12 Dilihat
Img 20250731 wa0034 1.jpg

Warga Binaan di LP Tulungagung Produksi Celemek untuk Program Makan Bergizi Gratis

Tulungagung, Jawa Timur – Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas IIB Tulungagung menginisiasi program pemberdayaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan memproduksi ratusan celemek untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Inisiatif ini tidak hanya melatih keterampilan menjahit, tetapi juga bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian dan sikap positif menjelang pembebasan mereka.

Kepala LP Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, menjelaskan bahwa pelatihan menjahit dapat menjadi bekal penting bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat. “Kami ingin warga binaan menyadari bahwa keterampilan yang mereka pelajari menjadi modal untuk kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

Dalam program ini, warga binaan tidak hanya belajar teknik menjahit dan penyusunan pola, tetapi juga disiplin dan tanggung jawab kerja. Hasil karya mereka nantinya akan digunakan dalam operasional dapur MBG yang dikelola oleh Yayasan Gusti Maringi Mukti, yang berkomitmen untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat yang membutuhkan.

Agung, perwakilan dari Yayasan Gusti Maringi Mukti, memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh para WBP. “Setiap celemek yang diterima bukan hanya merupakan produk fungsional, tetapi juga mencerminkan semangat belajar dan proses pemberdayaan. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkap Agung.

Program ini hadir di tengah tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi banyak keluarga di Indonesia, khususnya di kawasan Tulungagung. Dengan meningkatnya kebutuhan akan makanan bergizi, terutama bagi anak-anak dan masyarakat kurang mampu, dukungan dari program MBG sangatlah relevan. Selain itu, kemandirian yang ditawarkan oleh pelatihan ini diharapkan dapat mengurangi angka kriminalitas dengan memberi kesempatan bagi mantan narapidana untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

Ma’ruf menambahkan, LP Tulungagung berkomitmen untuk terus menggelar program-program pembinaan yang memfasilitasi warga binaan dalam membuka peluang usaha setelah menyelesaikan masa hukuman. Hal ini diharapkan dapat memberikan jalan yang lebih baik bagi mereka agar tidak kembali terjerumus ke dalam kegiatan kriminal.

Dengan latar belakang sosial yang kompleks di Indonesia saat ini, pemberdayaan warga binaan menjadi salah satu upaya strategis dalam memerangi stigma negatif terhadap mantan narapidana. Masyarakat dapat berperan aktif dalam memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertransformasi menjadi individu yang lebih baik.

Inisiatif LP Tulungagung ini menunjukkan bahwa rehabilitasi tidak hanya menjadi tanggung jawab institusi pemasyarakatan, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama masyarakat. Melalui kolaborasi ini, diharapkan tercipta lingkungan yang saling mendukung, sehingga setiap individu dapat memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan membawa dampak positif bagi sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *