Pendidikan Berbasis Asrama di Surabaya: Rumah Ilmu Arek Suroboyo untuk Anak Kurang Mampu

oleh -10 Dilihat
F75d4dbd 7e1c 4410 8616 b7e7ce57b32b scaled.jpg

Rumah Ilmu Arek Suroboyo: Pendidikan Berbasis Asrama untuk Anak-Anak Miskin di Surabaya

Di tengah meningkatnya perhatian terhadap pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, Kota Surabaya meluncurkan program Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS). Inisiatif ini merupakan pendidikan berbasis asrama yang memfasilitasi anak-anak dari keluarga tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkesinambungan.

Mia Santi Dewi, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, menjelaskan bahwa RIAS diperuntukkan bagi anak-anak yang bersekolah di SD dan SMP umum di wilayah Surabaya. Mereka tinggal di asrama yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya dan dibawa dengan bus sekolah setiap hari. “Program RIAS merupakan wujud komitmen kita dalam membantu anak-anak dari keluarga miskin untuk mengakses pendidikan dan kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat,” ujarnya saat berbincang dalam acara Semanggi Suroboyo Radio Suara Surabaya.

Di RIAS, anak-anak tidak hanya belajar di sekolah, namun juga mendapatkan pendidikan karakter dan kegiatan keterampilan di asrama setelah bersekolah. Kegiatan ini meliputi melukis, musik, dan pendidikan kewirausahaan. “Mereka tidak hanya ditekankan pada pendidikan akademik. Ada juga program untuk membentuk jiwa kepemimpinan dan wawasan kebangsaan,” tambah Mia.

Salah satu prestasi dari RIAS adalah membawa anak-anak berprestasi, termasuk seorang atlet tinju yang sukses meraih medali perunggu dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025. Hal ini menunjukkan bahwa RIAS tidak sekadar berfokus pada akademik, tetapi juga memberikan ruang untuk pengembangan bakat.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menambahkan bahwa RIAS diusulkan sebagai modifikasi lokal dari Sekolah Rakyat yang dicanangkan oleh Kementerian Sosial. Program ini telah beroperasi sejak lama dan terus disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. “Kami memastikan RIAS selaras dengan kurikulum nasional sambil tetap membina karakter anak di asrama,” ujarnya.

Dalam upaya membentuk karakter, RIAS menyediakan berbagai kegiatan, termasuk olahraga, seni, dan ekstrakurikuler seperti futsal. “Kami ingin anak-anak merasa betah dan tidak bosan. RIAS dirancang untuk menjadi tempat belajar sekaligus tempat yang menyenangkan,” tuturnya.

Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya, Martadi, menyatakan bahwa RIAS bukanlah pesaing bagi Sekolah Rakyat, melainkan dapat saling melengkapi. “RIAS akan memperluas akses pendidikan bagi anak-anak yang tidak bisa terlayani hanya oleh Sekolah Rakyat. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menjawab kebutuhan pendidikan yang lebih luas,” jelas Martadi.

Martadi juga memandang keberadaan RIAS sebagai kesempatan bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi dalam pelatihan calon guru. Dengan adanya program ini, Unesa berencana untuk bekerjasama dan menyediakan fasilitas sebagai lokasi Sekolah Rakyat pada 2025.

Dengan dijalankannya program RIAS, anak-anak di Surabaya kini memiliki akses lebih baik terhadap pendidikan. Ini menjadi harapan baru untuk menciptakan generasi penerus yang tidak hanya berpendidikan, tetapi juga berkarakter kuat. Melihat dari sudut pandang masyarakat, inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pendidikan dan memberikan kesempatan yang lebih merata bagi semua anak, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka.

Kota Surabaya menunjukkan komitmennya dalam menjadikan pendidikan sebagai hak yang dapat diakses oleh setiap anak, menanamkan harapan akan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *