Rumah Ilmu Arek Suroboyo: Solusi Pendidikan Berbasis Asrama untuk Anak Kurang Mampu di Surabaya
Di tengah tantangan pendidikan di Indonesia, Kota Surabaya memperkenalkan inisiatif yang menjawab kebutuhan mendesak bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Rumah Ilmu Arek Suroboyo (RIAS) adalah program pendidikan berbasis asrama yang telah berjalan sebelum Kementerian Sosial (Kemensos) meluncurkan program Serupa secara nasional dengan nama Sekolah Rakyat.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Mia Santi Dewi, menjelaskan bahwa RIAS ditujukan khusus bagi anak-anak yang bersekolah di tingkat SD dan SMP. Mereka mendapatkan kesempatan untuk tinggal di asrama yang disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya, dan program ini menjadi sarana bagi mereka untuk mengejar pendidikan yang lebih baik.
“Anak-anak yang tinggal di RIAS adalah mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ini merupakan langkah nyata dari Pemkot Surabaya untuk membantu meningkatkan kualitas hidup anak-anak tersebut,” ungkap Mia dalam program radio lokal, Semanggi Suroboyo, Jumat (1/8/2025).
Setiap pagi, anak-anak RIAS diantar dengan bus sekolah ke sekolah umum untuk menghadapi rutinitas pendidikan mereka. Setelah selesai, mereka kembali ke asrama untuk mengikuti berbagai aktivitas, yang pastinya tidak hanya sebatas akademis. “Di asrama, anak-anak dapat terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti melukis, musik, dan bahkan pendidikan kewirausahaan,” tambahnya.
Salah satu prestasi yang membanggakan adalah mencetak atlet seperti salah satu siswa yang meraih medali perunggu dalam kejuaraan tinju Porprov 2025. RIAS tidak hanya berfokus pada pendidikan akademis, tetapi juga membentuk karakter anak melalui kegiatan-kegiatan positif.
Yusuf Masruh, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, menambahkan bahwa RIAS merupakan modifikasi lokal dari konsep Sekolah Rakyat, yang telah lama diterapkan di Surabaya. RIAS menggabungkan kurikulum formal di sekolah dengan pembentukan karakter di asrama, menciptakan lingkungan belajar yang komprehensif untuk anak-anak.
“Kami tidak ingin keluar dari ketentuan yang ditetapkan kementerian, maka penting bagi kami untuk terus memodifikasi program ini.” ujarnya. Anak-anak terdaftar di tiga SD dan SMP di daerah Surabaya, memastikan mereka mendapatkan pendidikan yang layak.
Martadi, Wakil Rektor I Universitas Negeri Surabaya (Unesa), juga memberikan pendapat berkenaan dengan kehadiran RIAS. Dia menyatakan bahwa RIAS bukanlah saingan bagi Sekolah Rakyat, melainkan merupakan solusi yang komplementer. “Kehadiran RIAS justru akan memperluas akses pendidikan bagi anak-anak miskin yang belum terjangkau oleh program lainnya,” jelasnya.
Pendidikan berbasis asrama seperti RIAS merupakan laboratorium bagi perguruan tinggi untuk menghasilkan calon guru dan memahami kebutuhan pendidikan di tingkat lokal. “Ini kesempatan bagi kami untuk mengetahui lebih dalam tentang kebutuhan pengajaran di sekolah boarding,” tambah Martadi.
Dengan adanya inisiatif ini, Surabaya menunjukkan kepada Indonesia bahwa investasi dalam pendidikan anak-anak kurang mampu sangat penting untuk mencetak generasi yang lebih baik. RIAS menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kebijakan lokal dapat berpadu dengan inisiatif nasional untuk mencapai tujuan bersama dalam dunia pendidikan.
Pendidikan haruslah merata dan dapat diakses oleh semua anak, tanpa terkecuali. RIAS mengedepankan prinsip bahwa setiap anak adalah aset berharga, dan dengan memberikan mereka ilmu serta karakter yang kuat, kota ini berupaya menciptakan masa depan yang lebih baik.