Mojokerto: Layanan ‘Sedekahin Stressmu’ Responsif Terhadap Kebutuhan Emosional Masyarakat
Mojokerto—Di tengah tekanan hidup yang semakin berat, Leny Yulyaningsih (28), warga Desa Mengeloh, Kecamatan Sooko, menciptakan inovasi unik dengan layanan emosional bernama ‘Sedekahin Stressmu’. Didirikan pada Februari 2025, layanan ini menjadi wadah bagi individu yang ingin melepaskan emosi negatif secara terkontrol, suatu kebutuhan yang sangat relevan di era di mana stres dan kecemasan meningkat.
‘Sedekahin Stressmu’ menawarkan ruang aman bagi penggunanya untuk mengekspresikan perasaan. Mengadaptasi konsep dari layanan serupa di luar negeri, Leny berusaha memberikan nuansa lokal dengan cara yang dapat diterima masyarakat. “Di luar negeri, ada ruangan untuk meluapkan emosi. Di sini, saya sesuaikan, agar setelah sesi, mereka merasa lebih ringan,” jelas Leny, yang merupakan alumni Ilmu Administrasi Negara Universitas Airlangga Surabaya.
Di dalam ruangan seluas 3×4 meter yang dinamakan @ruangupgradediri, pengunjung memiliki opsi untuk melempar barang, menghancurkan televisi rusak, atau meninju bantal yang disediakan. Setelah menyelesaikan sesi, mereka juga diberi kesempatan untuk curhat atau konsultasi emosional. “Beberapa pengguna seringkali merasa plong, puas, dan lega setelah keluar dari ruangan,” tambah Leny.
Sebagai bentuk refleksi, peserta diminta untuk menuliskan perasaan mereka pada sticky notes yang kemudian ditempelkan di dinding ruangan. Isi tulisan ini bervariasi, mulai dari patah hati, masalah keluarga, hingga keresahan mengenai masa depan. Layanan penyimpanan kenangan melalui foto juga tersedia untuk menambah pengalaman positif bagi peserta.
Dari segi harga, layanan ini terjangkau, berkisar antara Rp35 ribu hingga Rp125 ribu, tergantung paket yang dipilih. Terdapat lima jenis paket yang menyesuaikan dengan tingkat stres: me time, quality time, stres, stres berat, dan burn out, dengan durasi maksimal 1,5 jam. Harga juga bergantung pada usia, waktu kunjungan, dan jenis properti yang digunakan.
“Layanan ini semakin banyak diminati, bukan hanya dari warga Mojokerto, tetapi juga dari kota-kota lain seperti Blitar dan Surabaya, hingga Kalimantan. Banyak dari mereka berasal dari generasi Z, yang mengakui perasaan mereka tetapi belum menemukan cara yang tepat untuk merilisnya,” tutur Leny.
Sebagai upaya memperluas jangkauan, Leny berencana menghadirkan layanan lebih dalam, termasuk program ESQ Hyonotherapy dan coaching. Pendekatan humanis dan kreatif yang ditawarkan dalam layanan ini memang dirancang untuk memberikan ruang pemulihan emosional, sehingga setiap pengunjung pulang dengan perasaan yang lebih ringan.
Dalam konteks sosial-ekonomi Indonesia yang kian kompleks, layanan seperti ‘Sedekahin Stressmu’ mencerminkan kebutuhan masyarakat akan dukungan emosional. Bukan hanya sekadar tempat untuk “melempar barang”, tetapi juga memberikan akses bagi masyarakat untuk mengenali dan mengelola emosi mereka secara sehat.
Melalui inisiatif ini, Leny tidak hanya berkontribusi dalam menghadapi masalah kesehatan mental yang kian tinggi di Indonesia, tetapi juga memberi inspirasi bagi banyak orang untuk berbagi dan mencari jalan keluar dari stres yang mereka alami.