Jenazah Warga Hilang Ditemukan di Sungai Tulungagung Setelah Tiga Hari Pencarian

oleh -4 Dilihat
Jenazah warga desa wateskroyo yang dilaporkan hilang saat mencari rumput ditemukan di sungai 25 km d.jpeg

Tim SAR Temukan Jenazah Legiyo, Warga Tulungagung yang Hilang Saat Mencari Rumput

Tulungagung – Legiyo (62), seorang warga Desa Wateskroyo, Kecamatan Besuki, Tulungagung, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia setelah dilaporkan hilang selama tiga hari. Jenazahnya ditemukan pada Sabtu (2/8/2025) siang di aliran Sungai Tapen, sekitar 2,5 kilometer dari lokasi tempatnya berpamitan untuk mencari rumput.

Kasihumas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdiyanto, menjelaskan bahwa setelah dievakuasi, jenazah Legiyo dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk proses identifikasi dan penyelidikan lebih lanjut. “Kami akan memastikan sebab kematian dan melanjutkan penyelidikan terkait peristiwa ini,” ujarnya.

Kehilangan Legiyo berawal pada Kamis (30/7) sekitar pukul 14.00 WIB, ketika ia pamit kepada keluarganya untuk mencari rumput di tepi Sungai Tapen. Namun, hingga sore, Legiyo tidak kunjung pulang, membuat keluarga khawatir dan akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Besuki. Saat tim SAR melakukan pencarian awal, mereka hanya menemukan sepeda, karung, dan sabit milik korban, menambah kepanikan di kalangan keluarga dan masyarakat setempat.

Operasi pencarian yang melibatkan Tim SAR gabungan ini dilakukan dengan cara menyisir aliran sungai dan jalur darat hingga akhirnya jenazah Legiyo ditemukan. Penemuan ini menjadi pukulan telak bagi keluarga dan masyarakat Wateskroyo yang sebelumnya berharap Legiyo bisa pulang dengan selamat.

Kejadian ini tidak hanya mengharukan tetapi juga menyisakan pertanyaan mengenai keselamatan warga yang beraktivitas di area sungai. Masyarakat setempat merasa perlu adanya peningkatan kewaspadaan selama melakukan aktivitas di tepi sungai, terutama dengan kondisi cuaca yang seringkali tidak dapat diprediksi.

“Ini menjadi pengingat bagi kami untuk lebih berhati-hati ketika beraktivitas di luar, terutama di kawasan yang berpotensi berbahaya,” ungkap salah satu tetangga Legiyo yang enggan disebutkan namanya.

Lebih jauh, insiden ini menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam memberikan edukasi dan sosialisasi tentang keselamatan bagi warga, terutama dalam hal beraktivitas di alam terbuka.

Sebagai desa yang berada di kawasan dengan akses ke sungai, masyarakat Wateskroyo memiliki ketergantungan pada sumber daya alam, namun perlu diimbangi dengan pemahaman yang memadai akan risiko yang mungkin muncul. Melihat kejadian ini, diharapkan ada perhatian lebih dari pihak berwenang untuk merancang langkah-langkah mitigasi dan edukasi kepada masyarakat agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.

Kehilangan Legiyo adalah duka mendalam bagi keluarganya dan memberikan pelajaran berharga bagi warga di sekitar. Dengan penemuan jenazah yang tragis ini, diharapkan masyarakat setempat bisa lebih waspada dan menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *