Presiden Prabowo Nyatakan Sikap Tegas Terhadap Perusahaan Penyebab Kebakaran Hutan
Jakarta – Presiden Indonesia Prabowo Subianto menegaskan sikap nol toleransi terhadap perusahaan-perusahaan yang terbukti menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dalam aktivitas pembukaan lahan. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Budi Gunawan, pada konferensi pers yang digelar di Jakarta, Minggu (1/8).
Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, pemerintah akan mengambil langkah tegas terhadap pembakaran hutan yang dilakukan secara sengaja. “Kami tidak akan mentolerir pembakaran hutan untuk kepentingan pembukaan lahan. Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap pengelolaan lahan yang telah diberikan oleh negara,” tegas Budi Gunawan.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan dengan pendekatan menyeluruh. Strategi tersebut mencakup penegakan hukum yang ketat, dukungan teknologi modern, serta kesiapan yang berkelanjutan. Untuk itu, Presiden Prabowo akan menyediakan teknologi modern dalam proses pembukaan lahan, guna mengurangi risiko terjadinya Karhutla.
“Dukungan penuh dari Presiden mencakup penggunaan peralatan canggih dan ramah lingkungan dalam proses pembukaan lahan,” tambah Budi Gunawan.
Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Prabowo memimpin rapat terbatas di Bogor, Jawa Barat, pada 1 Agustus. Rapat ini dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Dalam kesempatan itu, para menteri diinstruksikan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan yang kerap terjadi pada musim kemarau.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menekankan pentingnya penanganan yang cepat dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan. “Kecepatan dan ketepatan sangat penting. Begitu terjadi kebakaran, harus segera dipadamkan agar tidak berkembang menjadi kebakaran besar, terutama di lahan gambut,” ungkapnya.
Tindakan cepat ini dinilai krusial untuk mencegah polusi udara, kerusakan ekosistem, dan penyebaran api. Masyarakat juga diharapkan untuk turut aktif dalam pencegahan dan penanganan kebakaran. Kesadaran kolektif soal lingkungan hidup sangat penting agar Indonesia tidak lagi terjebak dalam pola kebakaran lahan setiap musim kering.
Kebakaran hutan dan lahan bukan hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi yang luas, terutama bagi masyarakat yang bergantung pada sektor pertanian dan perikanan. Oleh karena itu, langkah-langkah mendasar yang diambil pemerintah diharapkan mampu mereduksi dampak bencana lingkungan ini dan menjaga untuk generasi mendatang.
Dengan langkah tegas ini, diharapkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dapat lebih bertanggung jawab dan berkomitmen pada praktik pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Keberhasilan dalam mengatasi masalah kebakaran hutan ini akan menjadi salah satu indikator keberlanjutan pembangunan, yang menjadi harapan masyarakat Indonesia.