Penemuan Jasad Bayi Membuat Masyarakat Tulungagung Terkejut
Tulungagung, Jawa Timur – Masyarakat Desa Sanggrahan Lor, Kecamatan Boyolangu, dikejutkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki yang dikubur di samping rumah seorang warga, pada Sabtu (2/8) malam. Penemuan tragis ini berawal dari laporan warga yang curiga setelah mencium bau menyengat dari gundukan tanah di lokasi tersebut.
Kepala Satuan Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdiyanto, menjelaskan, pada pukul 16.00 WIB, warga sempat mendengar suara mengejan dari dalam rumah perempuan berinisial MA (23) namun tidak menganggapnya mencurigakan. Sekitar satu jam kemudian, bau yang menyengat membuat mereka melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian.
Polisi yang segera tiba di lokasi, dibantu oleh Tim Inafis, melakukan pengecekan dan membongkar gundukan tanah yang dicurigai. Setelah diinvestigasi, ditemukan jasad bayi terkubur sedalam sekitar 55 sentimeter. Jasad tersebut langsung dievakuasi ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk keperluan otopsi.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa bayi tersebut diduga dilahirkan pada hari yang sama dengan penemuan jasadnya. MA mengaku melahirkan bayi tersebut tanpa bantuan medis di rumahnya pada Selasa (29/7/2025). Ia juga menyatakan sempat pingsan setelah melahirkan, dan saat sadar, mendapati bayinya telah meninggal dunia. MA kemudian menguburkan jasad bayinya pada Rabu (30/7/2025).
Meski begitu, kepolisian menyatakan bahwa mereka belum sepenuhnya percaya dengan pengakuan MA. Proses penyelidikan ini dipastikan akan mendalam, terutama untuk menunggu hasil otopsi guna mengungkap penyebab pasti kematian bayi tersebut. Nanang menegaskan, “Kami ingin memastikan apakah ada tanda kekerasan atau jika bayi dikubur dalam keadaan hidup.”
Kasus ini menggugah keprihatinan di kalangan masyarakat Tulungagung, terutama mengenai masalah kesehatan reproduksi dan akses terhadap layanan kesehatan bagi perempuan. Banyak pihak mengkhawatirkan bahwa kejadian ini menunjukkan adanya isu yang lebih luas mengenai kurangnya dukungan dan fasilitas kesehatan yang memadai untuk ibu yang mengalami kehamilan tidak terduga.
Sejumlah organisasi perempuan lokal mendesak agar ada peningkatan edukasi mengenai kesehatan reproduksi, serta akses lebih baik terhadap layanan kesehatan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki dukungan familial atau ekonomi. Hal ini penting untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan, di mana perempuan mengalami tekanan mental dan sosial yang mengarah pada keputusan tragis.
Masyarakat pun dihimbau untuk lebih peka terhadap situasi di sekitar mereka, terutama kepada mereka yang mungkin menghadapi masalah serupa. Dukungan dari komunitas sangat penting untuk membantu individu dalam menjalani masa-masa sulit, dan mencegah tindakan yang dapat berujung pada tragedi.
Ke depan, diharapkan pemerintah setempat dapat mengambil langkah proaktif dalam menangani isu kesehatan reproduksi dan kesejahteraan ibu. Dengan cara ini, diharapkan kejadian yang menyedihkan ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan dan keamanan ibu serta anak di lingkungan kita.