Vaksinasi PMK Terus Digencarkan di Tulungagung Meski Nol Kasus

oleh -2 Dilihat
Img 20250515 wa0034 1.jpg

Pemerintah Tulungagung Gencarkan Vaksinasi PMK untuk Lindungi Hewan Ternak

Tulungagung, Jawa Timur – Pemerintah Kabupaten Tulungagung terus memperkuat upaya vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak. Langkah ini diambil sebagai persiapan menghadapi potensi munculnya kembali kasus PMK, terutama saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Hingga saat ini, Tulungagung berhasil mempertahankan status nol kasus PMK, namun langkah pencegahan pun tetap menjadi prioritas.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Tulungagung, Mulyanto, menjelaskan bahwa vaksinasi PMK dilakukan secara bertahap di seluruh desa. “Kegiatan vaksinasi ini penting untuk mencegah reemergensi kasus PMK. Kelembapan yang tinggi saat peralihan musim dapat memicu perkembangan mikroorganisme penyebab penyakit ini,” ujarnya.

Setiap ekor sapi ditargetkan untuk mendapatkan empat dosis vaksin, sementara sapi berukuran lebih kecil cukup menerima tiga dosis. Sebagai dukungan terhadap program vaksinasi, Tulungagung telah menerima 552 botol vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat, yang setara dengan 13.800 dosis pada Juli 2025. Mulyanto juga memastikan bahwa stok vaksin ini adequate, dan penyalurannya akan dilakukan ke Puskeswan di masing-masing wilayah sesuai kebutuhan di lapangan.

Masyarakat, terutama peternak, menyambut baik langkah ini. “Vaksinasi sangat penting untuk melindungi ternak kami. Kami berharap pemerintah terus memberikan dukungan agar ternak tetap sehat dan tidak terinfeksi PMK,” ungkap Budi, salah satu peternak di Desa Rejotangan. Dengan vaksinasi yang tepat, diharapkan perekonomian peternakan di Tulungagung tetap stabil dan tidak terganggu oleh risiko penyakit.

Selain vaksinasi, Mulyanto juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap pergerakan ternak. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa penyebaran PMK di daerah ini banyak disebabkan oleh lalu lintas ternak dari luar daerah. “Kami akan terus memperketat pengawasan terhadap pergerakan ternak untuk menghindari masuknya penyakit dari luar,” tambahnya.

Dalam konteks sosial, langkah vaksinasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan rasa aman kepada peternak dan meningkatkan produktivitas sektor peternakan. PMK bukan hanya berpotensi merugikan peternak individu, tetapi dapat berdampak luas pada ekonomi lokal yang bergantung pada hasil ternak.

Keterlibatan masyarakat dalam program vaksinasi adalah hal yang esensial. Diharapkan, sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi dapat dilakukan secara maksimal. Peternak diharapkan aktif berpartisipasi dan menyadari bahwa kesehatan ternak mereka berkaitan erat dengan keselamatan ekonomi keluarga dan masyarakat sekitar.

Dengan komitmen dari pihak pemerintah dan dukungan aktif dari masyarakat, Tulungagung menargetkan untuk terus menjaga status bebas PMK dan menjamin kesejahteraan peternak. Kehadiran vaksinasi ini membawa harapan baru bagi peternak dalam menjaga kesehatan ternak sekaligus keamanan ekonomi lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *