Gubernur Khofifah Resmikan Renovasi 300 RTLH di Probolinggo

oleh -2 Dilihat
Khofifah indar parawansa saat meninjau proses pembangunan rtlh di probolinggo 1754308266721 169.jpeg

Pembangunan 300 Rumah Layak Huni di Probolinggo: Harapan Baru untuk Masyarakat

Probolinggo, 4 Juli 2025 – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, secara resmi meluncurkan renovasi Rumah Tinggal Layak Huni (RTLH) di Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya. Proyek ambisius ini akan melibatkan pembangunan 300 rumah pada tahun ini, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat.

Acara peletakan keramik pertama menandai dimulainya proses renovasi di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, dihadiri oleh Gubernur Khofifah. “Ini adalah langkah konkret dalam mendukung program nasional untuk membangun tiga juta rumah, baik yang baru maupun renovasi,” ungkap Khofifah.

Dari data yang dirilis, Lantamal V Surabaya mencatatkan 7.727 rumah yang telah dibangun tahun lalu, dengan rencana 300 rumah untuk tahun ini. Pembagian lokasi proyek renovasi mencakup 100 rumah di Kabupaten Probolinggo, 100 di Kota Probolinggo, 70 di Kabupaten Pasuruan, dan 30 di Kabupaten Magetan.

“Melalui kolaborasi dengan Lantamal V, kami berharap kualitas hidup masyarakat semakin bertambah baik. Ini juga langkah penting untuk menanggulangi kemiskinan yang masih ada di daerah ini,” tambah Khofifah, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor militer dalam meningkatkan kehidupan warga.

Di samping itu, Komandan Lantamal V Surabaya, Laksma TNI Dr. Arya Delano, menegaskan pentingnya koordinasi dengan kalangan lokal untuk menentukan lokasi sasaran renovasi. “Kami berupaya memastikan rumah yang dipilih benar-benar layak untuk direnovasi, terutama di wilayah pesisir yang menjadi fokus kami,” ujarnya.

Pembangunan rumah layak huni ini menjadi harapan baru bagi masyarakat, terutama di daerah yang secara ekonomi masih tertinggal. Proyek ini tak hanya memberikan tempat tinggal yang lebih nyaman, tetapi juga menciptakan rasa aman dan meningkatkan kualitas hidup serta kesehatan warga.

Melihat kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia yang masih berjuang di tengah berbagai tantangan, inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. Dengan adanya rumah yang layak huni, diharapkan akan tumbuh rasa kebersamaan dan dukungan antarwarga. Selain itu, program ini juga berpotensi meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar lokasi yang terdampak, menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat.

“Dalam waktu 90 hari ke depan, kami menargetkan total 8.027 rumah akan terbangun. Di Desa Randutatah saja, 34 rumah akan diperbaharui,” tegas Khofifah menutup sambutannya.

Pembangunan RTLH ini tidak hanya sekedar program fisik, tetapi merupakan bagian dari upaya membangun kesejahteraan masyarakat secara holistik. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan sektor swasta, sangat diperlukan agar tujuan peningkatan kualitas hidup ini dapat tercapai secara merata dan berkelanjutan.

Dengan perhatian dan komitmen yang kuat dari pemerintah dan lembaga terkait, diharapkan inisiatif ini akan membawa perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, sekaligus menjadi model bagi program-program serupa di daerah lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *