Gus Ipul Tinjau Sekolah Rakyat di Lamongan: Upaya Memutus Rantai Kemiskinan Melalui Pendidikan
Lamongan – Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 25 di Kecamatan Brondong, Lamongan, pada Selasa (5/8/2025). Kunjungan ini menandai komitmen pemerintah dalam memastikan keberlangsungan akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Dalam sambutannya, Gus Ipul, didampingi Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menegaskan pentingnya pendidikan yang layak dan gratis bagi kelompok masyarakat yang terdampak ekonomi. “Kami hadir untuk memastikan semua kebutuhan siswa, baik dari pendidikan, kesehatan, maupun fasilitas pendukung, terpenuhi. Anak-anak harus belajar dalam suasana yang sehat, nyaman, dan penuh keceriaan,” ujarnya.
Kehadiran Gus Ipul dan Agus Jabo disambut antusias oleh siswa melalui pertunjukan Tari Jejer, sebuah tradisi Jawa Timur. Di balik keseruan tersebut, dialog berlangsung dengan 75 siswa SR MA 25 dan para wali murid, membahas kualitas dan fasilitas yang ditawarkan sekolah ini. Gus Ipul menegaskan pentingnya SR dalam membantu mereka yang terdampak ekonomi, menjangkau siswa yang selama ini terpinggirkan dari pendidikan.
“SR memiliki kualitas dan fasilitas unggulan yang dirancang untuk membantu keluarga tidak mampu agar anak-anak mereka dapat melanjutkan pendidikan,” tambahnya.
Sekolah Rakyat yang baru beroperasi sejak 14 Juli lalu ini telah meluncurkan berbagai program, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis untuk mendeteksi penyakit dini, penyediaan makanan bergizi, serta talent mapping untuk potensi siswa. Sekolah ini juga memberikan seragam, peralatan belajar, dan fasilitas asrama, di mana setiap siswa baru akan mendapat laptop sebagai dukungan dalam proses belajar mengajar.
Gus Ipul menekankan bahwa program SR tidak terikat pada usia siswa. Hal ini memudahkan anak-anak yang mungkin baru bisa melanjutkan pendidikan meskipun sudah lebih dari umur sekolah pada umumnya. “Tidak ada batasan usia yang kaku; yang penting adalah kesesuaian dengan data yang ada,” jelas Gus Ipul.
Motivasi pun disampaikan kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar dan meraih mimpi. “Jangan pernah ragu untuk bermimpi besar,” tambahnya.
Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang turut mendampingi kunjungan, menjelaskan betapa pentingnya hadirnya SR di daerah tersebut sebagai langkah untuk memutus rantai kemiskinan. Saat ini, angka kemiskinan di Lamongan berada di angka 12,16 persen, sedikit menurun dari 12,42 persen tahun lalu. “Sekolah Rakyat adalah wujud komitmen pemerintah dalam memberikan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu,” terang Bupati.
Lebih lanjut, ia menjabarkan bahwa keberadaan SR di Kecamatan Brondong bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, mendukung visi pembangunan nasional hingga tahun 2045. Selain itu, pemkab juga telah menyalurkan bantuan sosial dari pemerintah pusat dan provinsi yang menjangkau berbagai kalangan, termasuk guru ngaji dan pengasuh pesantren.
Kepala Sekolah SR MA 25, Anis Al Aminatuf Wardian Sari, mengakui tantangan yang dihadapi, seperti siswa yang belum bisa membaca atau tidak memiliki orang tua. “Keberadaan SR sangat berarti bagi pendidikan kelompok tidak mampu, membantu mereka meraih masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.
Kunjungan ini bukan hanya sekadar pemaparan program, tetapi juga menunjukkan kepedulian nyata pemerintah dalam menciptakan kesempatan pendidikan yang lebih merata, terutama bagi anak-anak rentan di Lamongan. Harapannya, pendidikan yang terjangkau dapat membawa perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat ke depan.