Percepatan Pembangunan Overpass di Sidoarjo: Jawaban untuk Kemacetan yang Mengganggu Masyarakat
Sidoarjo, Jawa Timur – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono, mengusulkan percepatan pembangunan overpass di Desa Sepande menjadi dua jalur. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan kronis yang sering mengganggu aktivitas sehari-hari warga setempat, terutama di pagi dan sore hari saat jam berangkat dan pulang kerja.
Dalam peninjauan lokasi pada Selasa (5/8), Bambang menekankan pentingnya jalur ini sebagai penghubung utama antara pusat kota Sidoarjo dan wilayah pedesaan. “Saya telah meminta kepada Kementerian PUPR dan Jasa Marga agar overpass Sepande bisa dibangun satu jalur lagi. Targetnya, flyover ini bisa menjadi dua jalur,” katanya.
Bambang yang akrab disapa BHS menjelaskan bahwa ia telah melakukan koordinasi dengan Direktur Utama Jasa Marga melalui video call mengenai pentingnya proyek ini. “Alhamdulillah, Dirut Jasa Marga sudah menyetujui untuk segera membangun dua jembatan. Masyarakat sering mengeluh karena kemacetan di sini bisa mencapai lebih dari satu kilometer,” ungkapnya. Kemacetan ini, menurutnya, disebabkan oleh padatnya kendaraan yang harus melalui jalan sempit yang hanya muat satu mobil dalam satu waktu.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo, Benny Airlangga Yogaswara, yang juga hadir dalam kunjungan tersebut, mengakui bahwa jalur ini adalah salah satu titik paling padat di kota. “Saat jam berangkat dan pulang kerja atau sekolah, kawasan ini memang sangat padat. Kami hanya bisa mengatur lalu lintas menggunakan lampu lalu lintas, karena lebar jembatan belum memungkinkan untuk dua arah,” terang Benny. Ia menambahkan bahwa keterbatasan jumlah personel di lapangan membuat pengaturan lalu lintas sangat bergantung pada lampu otomatis yang ada.
Dalam konteks sosial-politik saat ini, masalah kemacetan di Sidoarjo mencerminkan tantangan infrastruktur yang dihadapi banyak daerah di Indonesia. Otonomi daerah dan percepatan pembangunan infrastruktur menjadi sangat krusial untuk mengurangi beban bagi masyarakat. Bagaimana pemerintah dan stakeholder bekerja sama untuk menjawab keluhan warga bukan hanya akan mengatasi masalah lalu lintas, tetapi juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Bambang Haryo menargetkan bahwa pembangunan tambahan jalur ini bisa dimulai dalam tiga bulan ke depan. “Kami berharap keluhan masyarakat terkait kemacetan bisa segera teratasi dan meningkatkan kenyamanan dalam bertransportasi,” jelasnya.
Selain itu, dengan adanya penambahan jalur, diharapkan bisa mengurangi waktu tempuh perjalanan masyarakat, memberikan dampak positif bagi produktivitas, serta memperlancar arus barang dan jasa. Hal ini penting mengingat Sidoarjo merupakan salah satu kawasan industri yang strategis.
Seiring dengan rencana ini, dukungan dan partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan. Keterlibatan masyarakat dalam memberikan masukan dan memantau proses pembangunan bisa menjadi salah satu cara untuk memastikan proyek ini selesai tepat waktu dan sesuai harapan. Masyarakat Sidoarjo akan menanti kabar baik mengenai perkembangan proyek ini sebagai langkah nyata menuju perbaikan infrastruktur yang lebih baik.