Surabaya – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menegaskan komitmennya dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Chief Economist LPS, Muhammad Rifky, dalam acara LPS Financial Festival 2025 yang berlangsung di Dyandra Convention Center, Surabaya, pada 6-7 Agustus. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam kepada masyarakat tentang peran penting LPS dalam menjaga stabilitas keuangan nasional.
Muhammad Rifky menyampaikan bahwa LPS berfungsi tidak hanya sebagai penjamin simpanan, namun juga sebagai elemen vital dalam mendukung stabilitas keuangan. Ia berbicara mengenai pentingnya generasi muda untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di dunia kerja. “Kepada generasi muda, saya ingin berpesan untuk tetap semangat belajar dan berorganisasi. Ini adalah kunci untuk merealisasikan visi Indonesia Emas,” ujarnya.
Dalam penjelasannya, Rifky menekankan tugas utama LPS yang mencakup jaminan simpanan nasabah. Ia menjelaskan, “Kami berupaya untuk memastikan bahwa setiap simpanan nasabah di bank adalah aman. LPS memiliki cukup sumber dana dan proses klaim yang cepat. Dalam kasus penyelesaian simpanan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tutup, klaim akan dibayar dalam waktu lima hari kerja.”
Dengan pernyataan tersebut, Rifky mengharapkan masyarakat tidak perlu panik jika menghadapi masalah dengan bank. Ia menegaskan, “Begitu LPS terlibat, klaim akan langsung dicairkan.” Hal ini menunjukkan komitmen LPS untuk meminimalisir dampak negatif terhadap masyarakat luas dalam situasi krisis keuangan.
LPS tidak beroperasi secara terpisah; lembaga ini berkolaborasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang mencakup Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kami bekerja secara sinergi dalam menjaga kestabilan sistem keuangan di Indonesia,” tambah Rifky.
Festival ini juga menampilkan berbagai sesi diskusi yang melibatkan narasumber terkemuka. Pada sesi pertama, akan hadir Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, Pendiri CT Corp, Chairul Tanjung, dan Ketua Komisi XI DPR, Muhammad Misbakhun. Mereka akan membahas “Penguatan Ketahanan Sistem Keuangan Daerah”, yang diyakini akan memberikan wawasan berharga bagi masyarakat, terutama dalam konteks ekonomi daerah yang kian terasa dampaknya.
Selain itu, acara ini diramaikan oleh kehadiran tokoh publik seperti Raffi Ahmad, yang diharapkan dapat menginspirasi generasi muda dengan kisahnya. Sesi kedua akan menampilkan Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, mantan Menteri Kebudayaan Mohammad Nuh, dan komedian Cak Lontong, dengan tema yang relevan bagi masyarakat.
Dengan diselenggarakannya LPS Financial Festival, diharapkan masyarakat Indonesia semakin memahami perlindungan finansial yang ditawarkan LPS dan pentingnya partisipasi aktif dalam dunia keuangan. Hal ini menjadi langkah strategis untuk mendorong edukasi masyarakat agar lebih melek finansial, sehingga dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kemungkinan di masa depan, peningkatan kesadaran akan perlunya pengelolaan keuangan yang bijaksana akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih resilient dan siap menghadapi tantangan ekonomi yang ada.
(auh/hil)
