Persewaan Kostum Pak Ribut di Lumajang Laris Manis, Raup Cuan Rp 200 Juta di Bulan Agustus

oleh -1 Dilihat
Bisnis persewaan kostum milik pak ribut di lumajang ramai pesanan 1754463332935 169.png

Persewaan Kostum di Lumajang Makin Ramai Jelang HUT RI: Berkah bagi Masyarakat Lokal

Lumajang – Bulan Agustus yang identik dengan perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78 ini menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha persewaan kostum di Lumajang. Ribut Santoso (41), seorang guru honorer di Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko, merasakan manfaatnya secara langsung. Rumah sekaligus tempat usaha Ribut kini ramai dipadati pengunjung yang datang untuk menyewa kostum karnaval.

Kegiatan perayaan yang meliputi karnaval dan drum band menarik minat warga tidak hanya dari Lumajang, tetapi juga dari berbagai kota sekitar seperti Jember, Probolinggo, Malang, hingga Surabaya. Ribut menjelaskan, pelanggan yang datang bukan hanya sekadar karena kebutuhan, tetapi juga karena kostum-kostum yang ditawarkannya selalu terbarui setiap tahun. Hal ini membuat persewaannya menjadi pilihan utama bagi masyarakat.

Riska, salah satu pelanggan, mengungkapkan kepada detikJatim, “Saya datang ke sini untuk sewa baju mayoret untuk anak saya buat kegiatan drum band HUT RI. Sengaja datang karena tahu dari media sosial dan kostumnya bagus.” Pendapat Riska menunjukkan betapa efektifnya pemasaran melalui media sosial dalam meningkatkan daya tarik usaha lokal.

Tingginya permintaan selama bulan Agustus ini turut memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Ribut. Dalam sebulan, ia mengaku mendapatkan pendapatan hingga Rp 200 juta dari persewaan kostum. “Alhamdulillah, bulan Agustus sekarang waktunya panen karena banyak karnaval, drum band, pentasan. Dari usaha persewaan ini dapat Rp 200 jutaan,” katanya dengan penuh syukur.

Modal awal Ribut untuk usaha ini berasal dari tabungannya dan dukungan komunitas. Kini, dengan beragam kostum yang disewakan, ia berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal. Harga sewa kostum yang ditawarkan bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 2 juta, menjadikan usaha ini terjangkau untuk banyak kalangan.

Konteks sosial dan ekonomis di Lumajang memberikan gambaran tentang bagaimana kreativitas seorang individu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Di tengah tantangan yang dihadapi oleh banyak sektor akibat pandemi, usaha persewaan kostum ini menunjukkan bahwa dengan inovasi dan keberanian mengambil risiko, peluang masih dapat diraih.

Ribut juga mengingatkan pentingnya dukungan dari masyarakat, “Saya sangat berterima kasih kepada semuanya yang telah mempercayakan kostum kami. Semoga usaha ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang,” ungkapnya.

Dari kisah Ribut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa potensi ekonomi lokal dapat tumbuh lewat kolaborasi serta inovasi. Momen perayaan seperti HUT RI bukan hanya menjadi ajang untuk merayakan kemerdekaan negara, tetapi juga sebagai peluang bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam perekonomian, memperkuat jalinan sosial, dan menumbuhkan rasa kebersamaan di tengah keberagaman.

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengandalkan layanan seperti persewaan kostum, diharapkan akan muncul lebih banyak pengusaha lokal yang memanfaatkan kesempatan serupa, sehingga berdampak positif bagi perekonomian di Lumajang dan sekitarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *