Kejuaraan Pencak Silat Internasional di Medan Dorong Perekonomian Lokal

oleh -3 Dilihat
Kejuaraan silat international di medan 1754504025659 169.jpeg

Medan Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Pencak Silat Internasional dengan Dampak Ekonomi Signifikan

Medan kembali menjadi tuan rumah Kejuaraan Pencak Silat Internasional yang berlangsung dari 4 hingga 10 Agustus 2025. Turnamen yang bertajuk The 3rd International Indonesia Pencak Silat Open Championship 2025 ini menjadi yang pertama digelar di luar Jakarta, mempertemukan 3.620 pesilat dari 20 negara.

Pembukaan resmi acara ini dilaksanakan oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Taufik Hidayat, di Gedung Serba Guna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Acara ini tidak hanya memperebutkan gelar juara, tetapi juga bertujuan untuk membangkitkan perekonomian lokal.

Dampak langsung dari kejuaraan ini sangat terasa di sektor perhotelan. Lima hotel utama yang direkomendasikan, seperti Hotel Madani dan Mercure, dilaporkan penuh sejak awal Agustus. Selain itu, 120 pelaku usaha kecil menengah (UMKM) diberikan kesempatan untuk membuka stan, dengan biaya sewa tenda lengkap yang terjangkau. Produk yang dijajakan menunjukkan keragaman, mulai dari kuliner hingga suvenir khas.

Perputaran uang selama penyelenggaraan kejuaraan ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp17 miliar. Peserta asing yang totalnya sekitar 724 orang diperkirakan menghabiskan rata-rata Rp10 juta per orang, berkontribusi hingga Rp7,24 miliar. Sedangkan 2.896 peserta lokal menghabiskan sekitar Rp2,896 miliar.

Antusiasme publik juga terlihat dari kehadiran 21.000 pelajar dan 14.000 warga umum yang menyaksikan acara ini. Dengan asumsi rata-rata belanja Rp50.000 per penonton, total perputaran uang dari sektor ini diperkirakan mencapai Rp700 juta.

Secara keseluruhan, total perputaran ekonomi dari kejuaraan ini diprediksi mencapai antara Rp20 miliar hingga Rp30 miliar, termasuk dari sektor transportasi dan logistik. Kejuaraan ini tidak hanya mengangkat nama Sumatera Utara, tetapi juga menunjukkan potensi industri olahraga sebagai penggerak ekonomi daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *