Surabaya (ANTARA) – Ketua Kelompok Fraksi Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono, menegaskan pentingnya pemanfaatan fasilitas pendidikan gratis, yaitu Sekolah Rakyat, bagi masyarakat, terutama kalangan kurang mampu. Dalam dialog reses dengan warga Wonokromo, Surabaya, pada Rabu, ia menyampaikan, “Banyak yang belum mengetahui bahwa ada pendidikan gratis melalui Sekolah Rakyat.”
Upaya sosialisasi yang dilakukan Bambang bertujuan agar masyarakat semakin sadar dan memanfaatkan fasilitas ini. Ia menjelaskan, di Jawa Timur telah disiapkan 19 Sekolah Rakyat yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026. Data menunjukkan bahwa pada 14 Juli 2025, sebanyak 1.183 siswa telah terdaftar di 12 Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi. Siswa-siswa ini berasal dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Sekolah Rakyat dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu. Proses seleksi dilakukan berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan pemeriksaan kesehatan, memastikan bahwa mereka yang benar-benar membutuhkan pendidikan dapat mengaksesnya. Ini merupakan langkah penting untuk mengurangi kesenjangan pendidikan di masyarakat.
Di samping isu pendidikan, Bambang juga menanggapi keluhan masyarakat terkait harga bahan pokok yang masih dianggap tinggi. Ia menyampaikan, “Sebenarnya harga sembako saat ini relatif stabil selama masa pemerintahan sekarang. Namun, kami yakin Pak Prabowo akan berupaya menurunkan harga agar daya beli masyarakat meningkat.” Komentar ini menjadi perhatian penting mengingat inflasi yang sering menjadi permasalahan di kalangan masyarakat tengah.
Secara lebih luas, Bambang menjelaskan tentang kebijakan pemerintah yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional. Di antaranya adalah penetapan harga gabah yang berpihak kepada petani dan distribusi pupuk bersubsidi yang terus diperbaiki agar tepat sasaran. Kebijakan ini diharapkan akan memberi dampak positif bagi petani dan, pada akhirnya, masyarakat luas.
Dalam konteks sosial-politik Indonesia saat ini, pendidikan yang berkualitas dan akses terhadap pangan yang terjangkau merupakan dua pilar penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi jawaban bagi banyak keluarga yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan yang layak, sementara kebijakan terkait pangan diharapkan dapat memberikan stabilitas di pasar dan membantu mengatasi keluhan warga.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan lebih banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu dapat mendapatkan pendidikan yang layak, serta masyarakat dapat merasakan dampak positif dari kebijakan yang berpihak pada mereka. Kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan agar program-program tersebut dapat dioptimalkan dan memberikan manfaat maksimal. Diharapkan, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat terus terjalin untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.