Jakarta, ANTARA – Selebgram Lisa Mariana berharap proses tes DNA yang dijadwalkan di Bareskrim Polri berlangsung tanpa rekayasa. Harapan ini disampaikan saat ia tiba di Gedung Bareskrim pada Kamis pagi untuk memenuhi panggilan terkait laporan pencemaran nama baik yang dilayangkan oleh mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Lisa, yang datang pada pukul 10.45 WIB dengan didampingi tim kuasa hukumnya dan putrinya, tampak mengenakan kemeja cokelat muda dan celana panjang hitam. Saat ditanya awak media, Lisa memilih untuk tidak banyak berkomentar karena terburu-buru untuk masuk ke dalam gedung.
Sebelumnya, Ridwan Kamil telah tiba lebih awal pada pukul 08.57 WIB untuk mengikuti tes DNA yang sama. Laporan pencemaran nama baik ini dilayangkan Ridwan pada 11 April 2025 dan tercatat di Bareskrim dengan nomor LP/B/174/IV/2025/SPKT/BARESKRIM POLRI. Dalam laporan tersebut, Ridwan mengacu pada beberapa pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Teknologi Elektronik (ITE) terkait dugaan pencemaran nama baik.
Kasus ini mencuat setelah Lisa Mariana mengunggah tangkapan layar percakapan pribadinya dengan seseorang yang diduga sebagai Ridwan Kamil pada 26 Maret 2025. Dalam unggahan tersebut, Lisa mengaku sedang mengandung anak dari pria yang diduga Ridwan Kamil, dan berusaha menghubunginya.
Kontroversi ini tidak hanya menciptakan ketegangan di kalangan pemangku kepentingan, tetapi juga menarik perhatian luas publik. Masyarakat mulai berspekulasi mengenai dinamika antara selebritas dan tokoh politik. Kasus ini menggambarkan bagaimana media sosial kini dapat menjadi arena untuk mengungkap fakta atau konflik, sekaligus menggugah perdebatan publik mengenai etik dan moral dalam kehidupan sosial saat ini.
Bagi banyak orang, kasus ini merupakan contoh nyata dampak dari dunia digital. Selebgram dan influencer di era ini memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi opini masyarakat, tidak hanya dalam konteks hiburan tetapi juga dalam aspek sosial dan politik. Hal ini mengindikasikan bahwa keterkaitan antara kehidupan pribadi dan publik semakin blur.
Masyarakat memandang pentingnya kejelasan dan keadilan dalam penyelesaian kasus ini, mengingat reputasi dan kehidupan pribadi para individu yang terlibat. Banyak yang berharap agar semua pihak dapat mengikuti proses hukum dengan baik dan transparan demi keadilan. Sementara itu, pengawasan publik terhadap hasil tes DNA akan menjadi titik perhatian, terutama jika hasilnya memiliki implikasi besar bagi reputasi kedua belah pihak.
Lisa Mariana dan Ridwan Kamil kini mencuri perhatian masyarakat, tidak hanya karena status mereka sebagai publik figur tetapi juga karena karakteristik kompleks dari kasus yang mereka hadapi. Diskusi mengenai isu ini diharapkan dapat membuka wawasan lebih dalam mengenai pengaruh digital dan tanggung jawab sosial di era modern.
Dengan harapan agar proses hukum di Indonesia terus berjalan tanpa intervensi dan menjunjung tinggi prinsip transparansi, masyarakat mengidamkan kepastian hukum serta keadilan bagi semua pihak. Keberanian Lisa dalam menghadapi tantangan ini, serta keseriusan Ridwan Kamil dalam menanggapi tuduhan, akan menjadi bagian penting dalam narasi besar mengenai moralitas dan etika di tengah masyarakat Indonesia saat ini.