Ivan Cahyadi Soroti Rokok Ilegal, Timothy Utama Bahas Dukungan untuk UMKM di LPS Financial Festival

oleh -2 Dilihat
Business talks di hari kedua lps financial festival 2025 1754553856465 169.jpeg

Surabaya, 7 Agustus 2025 – Dalam rangkaian acara LPS Financial Festival di Surabaya, isu peredaran rokok ilegal kembali mencuat, mengundang perhatian masyarakat dan pelaku industri. Ivan Cahyadi, Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, menekankan dampak negatif dari rokok ilegal yang tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga mengancam pendapatan negara dari sektor cukai.

Ivan mengungkapkan, “Peredaran rokok tanpa cukai berdampak langsung pada penerimaan negara. Ini bukan hanya masalah Sampoerna, tapi seluruh masyarakat yang akan menanggung akibatnya.” Ia menyerukan kesadaran konsumsi di masyarakat untuk tidak membeli produk ilegal yang tidak memberikan kontribusi bagi pendapatan negara, terutama dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian saat ini.

Dalam kesempatan ini, Ivan juga membahas pentingnya kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat. “Masyarakat memiliki peran kunci dalam mengatasi masalah ini. Tanpa dukungan mereka, upaya kami tidak akan efektif,” jelasnya. Pihaknya telah berupaya bekerja sama dengan berbagai instansi untuk mengendalikan peredaran rokok ilegal, namun keberhasilan tidak akan terwujud tanpa dukungan aktif masyarakat.

Di samping mempermasalahkan rokok ilegal, Ivan juga menggarisbawahi komitmen HM Sampoerna dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Ia mencatat bahwa filosofi perusahaan terletak pada tiga pilar utama: inovasi produk, kemitraan dengan komunitas, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.

“Melalui program Sampoerna Retail Community (SRC), kami telah memberdayakan lebih dari 250 ribu warung di seluruh Indonesia, termasuk ribuan di Surabaya,” ungkap Ivan. Pendekatan yang diambil, menurutnya, bukan sekadar memberikan modal, tetapi juga melibatkan pendampingan yang berkelanjutan sehingga setiap warung merasa didukung dan memiliki teman dalam berbisnis.

Ivan menjelaskan, dengan manajemen yang baik, UMKM dapat berfungsi sebagai jalur distribusi yang efisien dan dapat dipercaya. “Jika kita memberi dukungan yang memadai, potensi mereka bisa digali secara maksimal,” tambahnya.

Sementara itu, dalam diskusi yang sama, Direktur Operasi Bank Mandiri, Timothy Utama, membagikan inisiatif digitalisasi yang ditujukan untuk pelaku UMKM. Ia menyatakan, generasi muda kini menginginkan layanan yang cepat dan mudah diakses. “Kami ingin UMKM memiliki akses terhadap layanan finansial yang instan dan aman, seperti yang diberikan oleh Livin Merchant,” katanya.

Timothy juga menekankan pentingnya membangun trust dalam ekosistem digital, dengan pengalaman Bank Mandiri menunjukkan bahwa UMKM yang dilayani dengan sistem yang mudah cenderung lebih loyal. Ia menjelaskan bahwa penggunakan data transaksi melalui Livin Merchant memungkinkan UMKM yang tidak memiliki aset tetap untuk dievaluasi kelayakannya secara real-time.

LPS Financial Festival yang diadakan di Dyandra Convention Center Surabaya ini berlanjut dengan berbagai kegiatan menarik, termasuk penampilan dari narasumber terkemuka dan sesi inspiratif, menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor swasta dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan fokus pada rokok ilegal dan pemajuan UMKM, diskusi ini tidak hanya menjawab tantangan yang ada, tetapi juga menawarkan solusi yang realistis untuk memperkuat perekonomian Indonesia di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *