Harga Sembako Naik-Turun di Jawa Timur: Cabai dan Daging Ayam Turun, Telur Ayam Kampung Naik

oleh -6 Dilihat
Ilustrasi bahan pokok di surabaya 169.jpeg

Kenaikan dan Penurunan Harga Sembako di Jawa Timur, Masyarakat Diminta Waspada

Surabaya – Harga sembilan bahan pokok (sembako) di Jawa Timur mengalami fluktuasi yang signifikan, terutama pada hari ini. Data terbaru menunjukkan bahwa harga cabai besar, cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam kampung mengalami penurunan. Sebaliknya, harga telur ayam kampung mengalami kenaikan. Proses perubahan harga ini turut berpengaruh langsung pada pengeluaran harian masyarakat, sehingga perlu perhatian khusus untuk menjaga kestabilan ekonomi keluarga.

Melalui Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo), harga sembako di Jawa Timur hari ini mencatatkan sejumlah fluktuasi. Misalnya, harga cabai besar turun sebesar Rp 370 atau 1,06 persen, sedangkan cabai rawit merosot Rp 251 atau 0,81 persen. Sebaliknya, telur ayam kampung terpantau naik Rp 706 atau 1,52 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa kebutuhan pokok masyarakat tetap berfluktuasi, yang mempengaruhi anggaran belanja keluarga sehari-hari.

Masyarakat perlu mengikuti dinamika harga ini, mengingat sembako merupakan elemen vital dalam memenuhi kebutuhan gizi dan kesejahteraan sehari-hari. Dalam konteks sosial-ekonomi saat ini, yang ditandai dengan peningkatan biaya hidup, setiap perubahan kecil dalam harga sembako dapat berdampak besar pada daya beli masyarakat.

Daftar Harga Sembako Terbaru

Berikut ini adalah harga terbaru dari sembako di Jawa Timur per 9 Agustus 2025:

  • Beras Premium: Rp 15.019/kg
  • Beras Medium: Rp 12.967/kg
  • Gula Kristal Putih: Rp 16.387/kg
  • Minyak Goreng (Curah): Rp 18.408/kg
  • Minyak Goreng (Kemasan Premium): Rp 18.519/liter
  • Daging Sapi: Rp 118.602/kg
  • Daging Ayam Ras: Rp 30.741/kg
  • Telur Ayam Ras: Rp 26.901/kg
  • Garam Halus: Rp 9.475/kg
  • Cabai Merah Keriting: Rp 33.521/kg

Perubahan harga terbentuk oleh berbagai faktor, antara lain biaya produksi, kebijakan pemerintah, serta kondisi cuaca. Masyarakat banyak yang merasakan dampaknya ketika terjadi cuaca ekstrem yang berdampak pada hasil pertanian. Di samping itu, kebijakan impor dan subsidi juga menjadi salah satu penentu harga sembako yang lebih dinamis.

Implikasi bagi Masyarakat

Fluktuasi harga sembako yang terus berubah tentunya menuntut masyarakat untuk lebih cerdik dalam mengelola keuangan. Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, penting bagi setiap keluarga untuk memantau harga dan memilih waktu yang tepat untuk berbelanja. Selain itu, promosi dari pemerintah yang bertujuan menjaga stabilitas harga sembako harus didorong untuk mengatasi masalah kebutuhan pokok.

Mengingat bahwa harga sembako juga bervariasi di setiap pasar, masyarakat diharapkan lebih aktif mencari informasi dan melakukan perbandingan untuk mendapatkan harga terbaik. Pengawasan dari berbagai pihak, terutama pemerintah, menjadi sangat penting agar masyarakat tidak dirugikan oleh fluktuasi harga yang tidak menentu.

Melalui kesadaran akan pentingnya memantau harga sembako, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan mengurangi risiko krisis ekonomi dalam kebutuhan sehari-hari. Kebijakan bersifat preventif dari pemerintah yang mengedepankan kesejahteraan rakyat tentu sangat dibutuhkan, agar setiap warga negara dapat menjalani hidup dengan lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *