Film “Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian” Raih 830.000 Penonton, Sambut Rasa Nasionalisme di Tengah Masyarakat
Jakarta (ANTARA) – Film drama perang “Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian” kini telah mencatatkan lebih dari 830.000 penonton sejak penayangan perdananya di bioskop. Capaian ini menempatkan film tersebut sebagai salah satu tayangan dengan tema perjuangan yang paling sukses dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia, menggugah rasa nasionalisme di kalangan masyarakat.
Data terbaru dari Cinepoint.com dan filmindonesia.or.id menunjukkan bahwa “Believe” berhasil menarik perhatian banyak penonton, walaupun pasar film nasional cenderung didominasi oleh genre horor dan drama. Produser film, Celerina Judisari, menegaskan bahwa film ini hadir dengan komitmen tinggi untuk memberikan gambaran pertempuran yang realistis, serta atmosfer autentik yang membangkitkan semangat perjuangan.
“Kami ingin penonton merasakan atmosphere medan perang yang sesungguhnya. Dari sini, seluruh tim produksi berkolaborasi untuk menghasilkan karya yang berkualitas,” kata Celerina di Jakarta, baru-baru ini. Hal ini menunjukkan dedikasi para pembuat film dalam menyuguhkan tayangan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan membawa nilai-nilai kebangsaan.
Celerina mencatat bahwa genre perjuangan dan nasionalisme memiliki tantangan tersendiri di tengah masyarakat. Sejumlah film bertema serupa yang mengangkat kekuatan tokoh besar Indonesia seperti Soekarno atau Kartini, belum mampu menembus angka satu juta penonton. Ini menandakan bahwa meskipun tema nasionalisme penting, masih ada tantangan untuk menarik minat masyarakat yang lebih luas.
Para pemeran film ini juga menyambut baik capaian jumlah penonton. Wafda Saifan, pemeran Serka Dedi, menyampaikan rasa syukurnya, “Proses syuting memerlukan usaha fisik yang besar. Saya sampai digantung 20 meter untuk adegan terjun payung. Senang sekali hasilnya diapresiasi oleh masyarakat,” ujarnya. Hal ini menunjukkan betapa kerja keras dan dedikasi tim produksi berujung pada hasil yang memuaskan.
Ajil Ditto, yang berperan sebagai Kapten Agus, juga menceritakan perjuangannya dalam mempersiapkan peran tersebut. Ia menurunkan berat badan 13 kilogram dalam sebulan untuk mendalami karakternya. “Kerja keras kami terasa terbayar,” katanya, menambahkan bahwa penayangan “Believe” bertepatan dengan bulan peringatan kemerdekaan RI, sebuah momen yang sangat relevan dengan tema cerita.
Dukungan untuk “Believe” juga datang dari berbagai publik figur, termasuk personel Project Pop yang menyaksikan film tersebut bersama di Jakarta. Yosi Mokalu mengapresiasi sinematografi dan adegan aksinya, menyatakan, “Rasanya seperti perang betulan.” Komentar serupa disampaikan oleh Udjo, yang menilai bahwa keberanian produser Indonesia dalam mengangkat tema perang dengan standar produksi tinggi patut diapresiasi.
Dengan pencapaian ini, “Believe” tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk merenungkan arti perjuangan dan nasionalisme di tengah kondisi sosial-politik yang terus berubah. Masyarakat berharap film ini dapat bertahan di layar hingga akhir Agustus dan terus menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai sejarah serta perjuangan bangsa.