Polres Lamongan Gelar Bazar Beras Murah untuk Dukung Stabilitas Harga Pangan
Lamongan – Polres Lamongan, bersama seluruh Polsek di jajarannya, berhasil menggelar Bazar Gerakan Pangan Murah Polri (GPMP), yang sukses menyalurkan total 27 ton beras murah jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada 7 dan 8 Agustus 2023, ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan menjaga stabilitas harga beras di pasaran, di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Kapolres Lamongan, AKBP Agus Dwi Suryanto, menjelaskan bahwa penjualan beras SPHP di masing-masing Polsek berlangsung serentak. Pada hari pertama, sebanyak 12 ton beras terjual dan meningkat menjadi 15 ton pada hari kedua, sehingga seluruh stok yang tersedia, yakni 27 ton atau setara dengan 5.400 karung kemasan 5 kg, terjual habis dalam waktu singkat. Beras ini dijual dengan harga Rp 58.000 per karung, yaitu setengah dari harga pasar yang kini berada di kisaran Rp 100.000.
“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Seluruh stok beras SPHP yang disediakan langsung terjual habis,” ungkap Agus. Keberhasilan ini mencerminkan kebutuhan mendesak masyarakat akan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
Kegiatan bazar ini bukan hanya merupakan inisiatif pengadaan beras murah, tetapi juga merupakan bentuk dukungan Polri terhadap pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan. Pihak Polres Lamongan berkomitmen untuk melanjutkan kegiatan serupa secara berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan lebih mudah, terutama di tengah fluktuasi harga yang kerap terjadi.
Warga Lamongan juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh Polres. Salah satu warga, Yani, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Kegiatan ini benar-benar membantu kami, terutama di saat harga beras melonjak. Semoga bisa terus diadakan,” ujarnya.
Implikasi dari kegiatan ini sangat positif bagi masyarakat luas, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Dengan akses terhadap beras murah, mereka dapat sedikit lega dari tekanan ekonomi yang dihadapi, mengingat beras merupakan bahan pokok utama dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
Dalam konteks sosial politik saat ini, di mana ketidakstabilan harga pangan sering menjadi isu krusial, langkah yang diambil Polres Lamongan bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Strategi semacam ini diharapkan dapat diterapkan di wilayah lain agar semua lapisan masyarakat mendapatkan akses yang sama terhadap pangan berkualitas.
Polres Lamongan, melalui kegiatan ini, membuktikan bahwa sinergi antara kepolisian dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan ketahanan pangan. Komitmen yang ditunjukkan untuk mendukung regulasi pemerintah dalam stabilisasi harga pangan harus terus digalakkan.
Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap dinamika harga beras dan berperan aktif dalam mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak berwenang. Melalui kolaborasi ini, kestabilan harga pangan diharapkan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.