Kemkomdigi dan TNI Sinergi Percepat Transformasi Digital Nasional

oleh -5 Dilihat
Dxbsb2fkcy8ymdi1lzgvmdgvzdzmnwjiyzgtndu4os00zdflltkyytmtmzy2otc4zdnhmdc1lmpwzwc.jpeg

Kementerian Komunikasi dan TIK Bersinergi dengan TNI untuk Percepat Transformasi Digital di Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) menegaskan pentingnya sinergi antara kedua institusi dalam percepatan agenda transformasi digital nasional. Masyarakat Indonesia diharapkan merasakan dampak positif dari kolaborasi ini, terutama dalam hal penyediaan akses internet yang lebih merata, terutama di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid mengungkapkan bahwa satu contoh konkret sinergi ini adalah upaya bersama dalam memperluas jaringan internet di wilayah-wilayah yang membutuhkan. TNI berperan dalam menentukan lokasi-lokasi strategis serta mengamankan infrastruktur yang diperlukan, sehingga kementerian dapat memberikan akses internet yang optimal.

“Di Papua, Kemkominfo bekerja sama dengan TNI yang ada di wilayah tersebut untuk membangun konektivitas,” ujar Hafid. Dia menegaskan harapannya agar kerja sama serupa terus berlanjut, terutama di daerah-daerah yang mengalami tantangan keamanan, sehingga semua daerah di Tanah Air dapat mendapatkan manfaat dari digitalisasi nasional.

Inisiatif ini merupakan bagian penting dalam mewujudkan Visi Digital Indonesia 2045, yang bertujuan untuk memastikan akses digital yang setara di seluruh nusantara. Dalam konteks kondisi sosial-politik saat ini, di mana semakin banyak kegiatan sehari-hari bergantung pada teknologi, keberadaan akses internet yang baik menjadi semakin vital.

Tidak hanya terbatas pada penyediaan konektivitas, Hafid menekankan perlunya kolaborasi antara Kemkominfo dan TNI dalam memperkuat pertahanan nasional di ranah digital. Dengan dinamika geopolitik global yang terus berubah, pertempuran cyber semakin menjadi bagian integral dalam konflik yang melibatkan negara-negara. “Perang digital telah menjadi komponen dalam konflik geopolitik zaman sekarang, yang menuntut adanya pertahanan digital yang kuat,” tambahnya.

Hafid juga mencatat bahwa tantangan dalam pertahanan digital semakin kompleks seiring inovasi teknologi yang cepat. Risiko muncul dari teknologi baru seperti konektivitas satelit Low Earth Orbit (LEO) yang disediakan oleh perusahaan asing, serta arus data lintas batas yang besar. “Karena itu, digitalisasi harus dijaga tidak hanya oleh para ahli TI, tetapi juga oleh mereka yang memiliki keahlian pertahanan strategis,” tegasnya.

Pentingnya keterlibatan masyarakat dalam sinergi ini juga diungkapkan oleh Hafid. Dalam menghadapi penyebaran informasi yang tidak benar, seperti hoaks dan berita palsu, koordinasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas publik. “Informasi yang salah dapat menggerogoti keamanan nasional, sehingga kerja sama yang kuat sangat penting,” ujarnya.

Sebagai bagian dari upaya ini, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan produktif. Dengan adanya inisiatif sinergi antara Kemkominfo dan TNI, diharapkan Indonesia dapat melangkah lebih maju dalam menghadapi tantangan digitalisasi di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *