Perempuan Lansia Hilang Diduga Diterkam Buaya di Maluku Utara, Tim SAR Lakukan Pencarian Intensif

oleh -6 Dilihat
Img 20250810 wa0100.jpg

Tim SAR Terus Melakukan Pencarian Perempuan Lansia Diduga Diterkam Buaya di Kepulauan Sula

Ternate (ANTARA) – Operasi pencarian masih berlangsung untuk Nurbadi Panikfat (60), warga Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang dilaporkan hilang setelah diduga diterkam buaya di Telaga Kabau. Kejadian ini memicu keprihatinan di kalangan masyarakat, mengingat tingginya risiko serangan hewan liar di area perairan setempat.

Kepala Pos Unit Siaga SAR Sanana, Rizki Rifandi, menjelaskan kronologi kejadian. Sekitar pukul 06.10 WIT, Nurbadi keluar dari rumah untuk buang air kecil di dekat telaga. Hanya sepuluh menit kemudian, suara jeritan minta tolong terdengar dari arah telaga, yang diikuti oleh kepanikan warga. Saat mereka mendekati sumber suara, hanya seekor buaya yang terlihat masuk ke dalam air, sementara Nurbadi tidak ada di lokasi.

Setelah upaya pencarian awal oleh keluarga dan warga setempat tidak membuahkan hasil, kejadian ini dilaporkan kepada Unit Siaga SAR Sanana. Respon cepat Tim Rescue yang berangkat pada siang hari sekitar pukul 14.10 WIT menunjukkan pentingnya koordinasi antara tim SAR, aparat desa, dan masyarakat. Mereka menggunakan perahu karet dan peralatan SAR laut untuk melakukan penyisiran di lokasi kejadian.

“Operasi SAR dilakukan dengan metode penyisiran permukaan air dan pemantauan dari darat. Kami sangat berharap dapat menemukan Nurbadi dalam keadaan selamat,” kata Rizki. Hingga kini, pencarian terus berlanjut, melibatkan aparat kepolisian, TNI, serta masyarakat sekitar.

Insiden ini merupakan pengingat bagi warga tentang potensi bahaya hewan liar yang ada di sekitar mereka. Kejadian serangan buaya di wilayah Maluku Utara semakin meningkat, terutama di kawasan perairan tawar. Warga diimbau untuk lebih waspada saat beraktivitas di dekat sungai, telaga, atau pesisir yang menjadi habitat satwa tersebut.

“Ini merupakan tragedi bagi keluarga dan masyarakat. Kita semua berdoa agar Nurbadi segera ditemukan,” ujar seorang warga yang ikut dalam pencarian. Kesadaran akan risiko hewan liar ini sangat penting, tidak hanya bagi keselamatan individu tetapi juga untuk menjaga ekosistem yang ada.

Keberadaan buaya di perairan Maluku Utara tentunya mengundang pertanyaan tentang pengelolaan habitat satwa liar dan bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dengan keberadaan mereka. Pihak berwajib diharapkan meningkatkan sosialisasi dan perlindungan bagi masyarakat, serta langkah-langkah mitigasi agar insiden serupa tidak terulang.

Tim SAR memiliki rencana untuk melanjutkan operasi pencarian hingga beberapa hari ke depan. Penambahan area penyisiran dan pemantauan pergerakan buaya menjadi prioritas dalam upaya pencarian ini. Sementara itu, keterlibatan masyarakat dalam pelaporan dan pemantauan sangat dibutuhkan untuk mempercepat penanganan situasi ini.

Dalam situasi seperti ini, solidaritas masyarakat sangat diperlukan. Diharapkan semua pihak bisa saling membantu dan meningkatkan kewaspadaan serta keselamatan saat beraktivitas di dekat perairan. Semoga Nurbadi segera ditemukan dan dapat kembali ke pelukan keluarganya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *