Kadin Perkuat Semangat Gotong Royong untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmen untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar delapan persen melalui semangat Indonesia Incorporated, yang menekankan pentingnya gotong royong dan kerjasama di antara semua elemen masyarakat. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Umum Kadin, Anindya Novyan Bakrie, dalam acara Retret Kadin 2025 yang digelar di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (9/8).
Anindya menekankan, semangat Indonesia Incorporated bukan hanya slogan, melainkan sebuah aksi nyata untuk memperkuat ketahanan ekonomi yang kini semakin vital di tengah tantangan global. “Ketahanan ekonomi adalah bagian dari ketahanan nasional, apalagi dengan situasi geopolitik dunia yang tidak stabil,” ujarnya. Kadin berupaya membangun ikatan yang lebih kuat antara dunia usaha dan pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama, seiring dengan peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2025.
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, TB Ace Hasan Syadzily, turut memberikan penekanan akan peran strategis Kadin dalam menjaga stabilitas ekonomi. Dalam keterangannya, ia menjelaskan bahwa dunia usaha berfungsi sebagai penggerak utama ekonomi yang juga wajib berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan. “Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki ideologi nasional yang kuat,” tegasnya, sembari menyerukan agar dunia usaha memperkuat kemampuan domestik guna menciptakan lapangan kerja dan ekosistem usaha yang sehat.
Selama retret yang berlangsung selama empat hari, dari 7 hingga 10 Agustus, sebanyak 230 anggota Kadin dari seluruh Indonesia mengikuti berbagai sesi yang focus pada tantangan ekonomi dan geopolitik saat ini. Kegiatan ini bukan hanya sebagai waktu istirahat, tetapi juga merupakan momen refleksi yang memungkinkan para pemimpin dan anggota Kadin untuk bersatu dalam visi yang sama.
Materi yang dipresentasikan mencakup topik tentang investasi dan perdagangan, kedaulatan energi dan pangan, serta wawasan kebangsaan yang mengedepankan pentingnya nilai-nilai Pancasila. Pembicara dari berbagai latar belakang, termasuk Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono, memberikan perspektif yang beragam, terkait dengan keterkaitan antara sektor pertahanan dan ketahanan ekonomi.
Dalam kontek sosial-politik yang kian kompleks, pemahaman mengenai tantangan global dinilai krusial. Menurut Anindya, dunia usaha harus mahir dalam beradaptasi dengan dinamika yang ada, agar tetap relevan dan berperan aktif dalam mendorong ketangguhan ekonomi bangsa. Diharapkan, dengan semangat Indonesia Incorporated, semua pihak bisa berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial, serta membawa bangsa ke arah yang lebih baik.
Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, Kadin berupaya menghadirkan era baru yang lebih inklusif dan berkeadilan. Diperlukan usaha bersama untuk menghadapi tantangan tidak hanya di tingkat domestik, tetapi juga dari arena internasional. Sebuah upaya yang tidak hanya akan membawa manfaat bagi para anggota Kadin, tetapi juga bagi masyarakat luas, demi tercapainya visi Indonesia Emas 2045.