Siswa Jepang Belajar Budaya di MAN 1 Lamongan melalui Program Pertukaran Pelajar

oleh -3 Dilihat
Siswa jepang di lamongan 1754893947779 169.jpeg

Pertukaran Pelajar: Siswa Jepang Belajar di Lamongan, Peluang Budaya dan Bahasa bagi Masyarakat Lokal

Sebanyak sepuluh siswa dari Hiroshima Global Academy, Jepang, kini tengah menjalani program pertukaran pelajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya untuk memperluas wawasan pendidikan, tetapi juga untuk mempromosikan pertukaran budaya antara Indonesia dan Jepang. Dalam konteks globalisasi saat ini, program semacam ini menjadi penting untuk meningkatkan pemahaman antarbudaya.

Kepala MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, menegaskan bahwa program ini merupakan kesempatan emas bagi siswa untuk memperdalam kemampuan bahasa asing, baik Bahasa Inggris maupun Jepang. “Kegiatan ini dirancang untuk menambah pengetahuan dan mengasah kemampuan berbahasa asing para siswa,” jelasnya dalam pernyataan kepada wartawan pada hari Senin (11/8/2025).

Sambutan hangat untuk siswa Jepang ditampilkan melalui pertunjukan tari tradisional Lamongan, Tari Boran, serta parade drum band dan atraksi baris berbaris. Langkah ini bukan hanya sekadar ajang penyambutan, tetapi juga cerminan kekayaan budaya yang dimiliki Lamongan, yang berpotensi menarik perhatian masyarakat dan pengunjung.

Selama satu minggu ke depan, para siswa Jepang akan belajar tentang berbagai aspek kehidupan di Indonesia, seperti budaya, agama Islam, bahasa, serta kuliner khas Lamongan. Nur Endah menambahkan bahwa kegiatan ini juga membuka peluang bagi alumnus MAN 1 Lamongan untuk melanjutkan studi di Jepang, memperluas akses pendidikan ke negara maju.

Sekretaris Dinas Pendidikan Lamongan, Chusnu Yuli Setyo, menjelaskan bahwa program pertukaran pelajar ini merupakan inisiatif Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pendidikan. “Diskusi awal mengenai program ini dimulai pada tahun 2023 ketika pejabat dari Hiroshima Global Academy bertemu dengan Bupati Yuhronur Efendi. Dari pertemuan tersebut, terjalin MoU yang membentuk dasar pelaksanaan program ini,” ungkapnya.

Selain di MAN 1 Lamongan, Chusnu juga menyebutkan bahwa beberapa sekolah lain di Lamongan mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam program ini. Dalam satu minggu ini, para pelajar Jepang juga akan mengunjungi tempat-tempat wisata lokal seperti Wisata Bahari Lamongan (WBL), memberikan mereka pengalaman langsung mengenai kehidupan masyarakat Lamongan.

Dari sudut pandang masyarakat, pertukaran pelajar ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa yang terlibat, tetapi juga dapat membawa dampak positif bagi pendidikan di Lamongan secara keseluruhan. Program seperti ini dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa asing, dan sekaligus memperkuat identitas budaya lokal mereka.

Masyarakat Lamongan diharapkan dapat menangkap peluang dari program pertukaran ini, baik melalui kolaborasi di bidang pendidikan maupun dalam memperkenalkan kekayaan budaya lokal. Hal ini menjadi bagian penting dalam menciptakan jembatan antara generasi muda Indonesia dan Jepang, yang bisa saling memberi inspirasi dan pembelajaran dari perbedaan serta persamaan yang ada.

Dengan penerapan program ini, Lamongan tidak hanya menjadi penyuplai pengetahuan, tetapi juga menjadi tempat di mana budaya bertemu, memberi warna baru dalam pendidikan dan memperkuat ikatan antarnegara. Ke depan, diharapkan lebih banyak lagi program serupa yang akan melibatkan siswa dari negara lain, sehingga menciptakan ikatan yang lebih kuat dalam ranah pendidikan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *