Pamekasan Bangun 500 MCK untuk Tingkatkan Kesehatan dan Tekan Stunting di 20 Desa

oleh -2 Dilihat
Spam pamekasan.jpg

Pamekasan Berkomitmen Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dengan Pembangunan MCK

Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mengambil langkah konkret untuk mendorong gaya hidup sehat masyarakat melalui pembangunan fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) di 20 desa pada tahun 2025. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi praktik buang air besar sembarangan sekaligus mendukung program penurunan angka stunting di daerah tersebut.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Pamekasan, Muharram, menjelaskan bahwa proyek pembangunan MCK ini akan memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025 dengan anggaran sebesar Rp7 miliar. Menurutnya, masing-masing desa yang terpilih akan mendapatkan 25 titik MCK, sehingga total yang akan dibangun mencapai 500 titik.

Pembangunan MCK menjadi langkah penting untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan masyarakat. Muharram menekankan bahwa banyak kasus stunting terjadi di daerah yang kekurangan akses air bersih dan belum memiliki fasilitas sanitasi yang memadai. “Masalah ini berkontribusi pada masalah kesehatan anak. Oleh karena itu, kami fokus pada desa yang masih melakukan buang air besar sembarangan,” ujarnya.

Dalam konteks kesehatan masyarakat, upaya ini sangat relevan mengingat masih tingginya angka stunting di Pamekasan. Menurut data pemerintah, desa-desa yang berpotensi tinggi terkena dampak stunting adalah mereka yang kurang fasilitas sanitasi yang baik. Melalui pembangunan MCK, diharapkan bisa tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat, guna mencegah risiko perkembangan anak yang tidak optimal.

Selain itu, Pemkab Pamekasan juga berencana melakukan pembangunan serupa di sembilan pondok pesantren yang ada di wilayahnya. MCK di pondok pesantren akan dibangun menggunakan anggaran dari APBD 2025 yang mencapai Rp9,5 miliar. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap kebutuhan sanitasi di lembaga pendidikan agama, yang juga menjadi bagian penting dalam mendidik generasi yang lebih sehat.

Langkah ini tidak hanya menciptakan fasilitas fisik, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif. Kehadiran MCK yang layak di desa-desa dan pondok pesantren diharapkan mampu mengubah pola pikir masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang baik.

Masyarakat Pamekasan pun menyambut positif inisiatif ini. Beberapa warga mengungkapkan harapan bahwa dengan adanya MCK, kualitas hidup mereka akan meningkat. “Kami merasa senang karena bisa memiliki akses ke fasilitas mandi dan kakus yang bersih. Ini juga dapat mencegah penyakit dan membuat lingkungan sekitar lebih sehat,” kata seorang warga desa.

Pembangunan MCK di 20 desa dan di pondok pesantren ini bukan hanya tentang memberikan fasilitas, tetapi juga tentang menciptakan kesadaran kolektif akan pentingnya kesehatan dan sanitasi. Demi masa depan anak-anak dan generasi penerus, langkah ini sangat krusial dan diharapkan dapat memberikan hasil yang signifikan dalam menurunkan angka stunting serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Pamekasan secara keseluruhan.

Dengan upaya ini, diharapkan akan terjadi perubahan positif yang berkelanjutan, serta mendorong masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kesehatan adalah investasi jangka panjang, dan pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan dasar masyarakat adalah langkah awal menuju perubahan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *