Kerja Sama Pemerintah Indonesia dan Austria Tingkatkan Pendidikan Vokasi di Banyuwangi
Banyuwangi – Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) Republik Indonesia dan Pemerintah Austria resmi menjalin kerja sama untuk memperkuat pendidikan vokasi di Banyuwangi. Fokus utama kolaborasi ini adalah pengembangan kejuruan pariwisata dan pengelasan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi. Kesepakatan tersebut ditandai dengan penandatanganan dokumen kerja sama pada acara peluncuran operasional BPVP Banyuwangi pada Rabu, 12 Agustus 2025.
BPVP Banyuwangi, yang terletak di Kecamatan Muncar, telah melaksanakan ratusan pelatihan yang diikuti oleh ribuan warga sejak 2019. Selama ini, BPVP mengembangkan tujuh kejuruan, termasuk Pariwisata, Teknologi Pengolahan Pertanian, Fashion Technology, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teknik Otomotif, Pertanian, dan Teknik Las.
Menteri Tenaga Kerja Yassierli menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Austria yang memberikan dukungan penuh dalam bentuk pendanaan serta transfer pengetahuan dan pengembangan kurikulum. “Bidang pariwisata dan pengelasan merupakan dua sektor yang sangat dibutuhkan saat ini. Kerja sama ini bertujuan untuk menjembatani industri dengan sumber daya manusia yang kompeten dan terstandarisasi,” jelasnya.
Yassierli berharap kolaborasi ini bisa memberikan akses kepada masyarakat, terutama generasi muda di Banyuwangi, untuk mendapatkan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan standar industri. “Banyuwangi dipilih karena potensi ekonominya yang tinggi serta pertumbuhan sektor pariwisatanya yang pesat,” lanjutnya.
Duta Besar Austria, Thomas Loidl, menambahkan bahwa pengembangan pendidikan vokasi ini merupakan bagian dari kerjasama panjang antara Austria dan Indonesia selama 70 tahun. “Pendidikan vokasi yang kuat di Austria berkontribusi pada tingkat pengangguran yang rendah. Kami berharap kerjasama ini dapat berjalan baik dan membawa manfaat bagi masyarakat Banyuwangi,” ungkapnya.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemnaker dan Pemerintah Austria. Ia mengharapkan pendidikan vokasi dengan standar internasional ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah, membuka peluang yang lebih luas bagi anak muda Banyuwangi untuk berkarir, termasuk di luar negeri.
Kepala BPVP Muncar, Arsad, menjelaskan bahwa ada lima jurusan yang telah dibuka untuk pelatihan pariwisata, di antaranya Manajemen Dapur, Manajemen Restoran, Manajemen Front Office, Housekeeping, dan Tour Guide. Program pendidikan berlangsung selama 6-8 bulan dan diakhiri dengan pelatihan lapangan.
Arsad juga menambahkan bahwa workshop untuk kejuruan pengelasan akan segera diluncurkan, dengan fasilitas pendidikan gratis dan akomodasi bagi peserta dari luar kota. Informasi pendaftaran tersedia secara online.
Dalam acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan dokumen kerja sama antara BPVP Banyuwangi dan sepuluh mitra industri strategis. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam pelatihan vokasi dan meningkatkan keterhubungan antara dunia pendidikan dan industri.
Dengan adanya kerja sama ini, masyarakat Banyuwangi diharapkan mendapatkan peluang yang lebih baik dalam mencari pekerjaan dan meningkatkan keterampilan, sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di pasar global.